PORT AU PRINCE (Arrahmah.com) – Dua tersangka pembunuhan Presiden Haiti, Jovenel Moise, yang ditangkap aparat kepolisian setempat diyakini adalah lelaki warga Amerika Serikat.
Menurut Menteri Pemilihan Umum Haiti, Mathias Pierre, pria itu diidentifikasi bernama James Solages dan Joseph Vincent. Keduanya menjadi warga negara AS melalui naturalisasi dan disebut menjadi bagian dari regu pembunuh Moise. “Sejauh ini, informasi yang kami dapatkan seperti itu,” kata Pierre saat ditanya CNN.
Kepala Kepolisian Haiti, Leon Charles, mengatakan sampai saat ini mereka mencurigai ada 28 orang yang terkait pembunuhan Moise. Sebanyak 26 orang di antaranya adalah warga Kolombia dan dua orang kewarganegaraan ganda Haiti-AS.
Selain itu, dari 28 terduga pelaku, 17 orang ditangkap. Charles mengatakan saat ini ada delapan orang terduga pelaku yang masih buron.
Charles mengatakan masih berupaya menangkap dalang dibalik pembunuhan itu.
Kementerian Pertahanan Kolombia secara terpisah menyatakan enam orang yang terlibat kasus pembunuhan Moise adalah pensiunan Angkatan Darat Kolombia. Melalui pernyataan yang disiarkan melalui rekaman video, Menteri Pertahanan Kolombia, Diego Molano, mengatakan Interpol meminta informasi data tentang para pelaku dari pemerintah dan kepolisian setempat.
“Hasil penyelidikan awal memperlihatkan mereka adalah warga Kolombia, pensiunan Angkatan Darat,” ujar Molano.
Molano mengatakan pemerintah Kolombia akan bekerja sama dengan sejumlah pihak terkait perkara itu.
Menurut Kepala Kepolisian Kolombia, Jenderal Jorge Vargas, dua warga mereka meninggal dalam baku tembak dengan aparat kepolisian Haiti adalah perwira di angkatan darat. Sedangkan empat orang lain yang ditangkap merupakan pensiunan prajurit.
Perdana Menteri Haiti, Claude Joseph, membenarkan da enam warga Kolombia dan dua warga Haiti-AS terlibat dalam pembunuhan sang presiden.
Joseph mengatakan aparat keamanan hampir menangkap seluruh pelaku yang terlibat. Namun, ia tetap meminta masyarakat Haiti untuk membantu jika mempunyai petunjuk tentang persembunyian pelaku.
Duta Besar Haiti untuk AS, Bocchit Edmond, menyebut para pelaku merupakan tentara bayaran asing profesional. Ia yakin para pelaku menerima bantuan dari oknum warga Haiti.
Haiti meminta AS membantu investigasi pembunuhan Moise.
Moise tewas dibunuh di rumah pribadinya di Ibu Kota Port-au-Prince pada Rabu pukul 01.00 waktu setempat. Ibu negara, Martine Moise, selamat dalam kejadian itu meski terluka akibat tembakan.
Pembunuhan Moise membuat situasi di negara wilayah Karibia yang tengah dilanda krisis itu semakin tidak menentu.
Joseph mendeklarasikan status darurat nasional selama dua pekan ke depan. Joseph menegaskan saat ini ia yang bertanggung jawab atas pemerintahan Haiti.
Moise memerintah Haiti yang merupakan negara termiskin di kawasan Karibia sejak 2017.
(*/Arrahmah.com)