PESHAWAR (Arrahmah.id) – Beberapa pasien medis dan penumpang di penyeberangan Torkham mengeluhkan pelecehan yang dilakukan oleh polisi Pakistan dan permintaan uang dengan berbagai dalih.
Mereka mengatakan bahwa meskipun memiliki dokumen yang sah, tidak ada kenyamanan bagi mereka, dan bahwa semua penumpang, termasuk wanita dan anak-anak, menghadapi masalah.
Para pelancong mengatakan bahwa Pakistan belum menangani masalah ini dengan baik, dan para pasien serta penumpang telah menghadapinya selama bertahun-tahun.
“Mereka memperlakukan kami dengan buruk. Mereka tidak membiarkan kami lewat. Mereka memaksa kami untuk membayar mereka,” kata Shir Ali, yang pergi ke Pakistan untuk mengobati penyakitnya, lansir Tolo News (4/8/2023).
“Mereka mengatakan bahwa pemindai itu rusak, meskipun masih berfungsi. Mereka mengganggu penumpang untuk mendapatkan uang tunai. Anda bisa lewat dengan mudah jika Anda memberikan seribu,” kata Zabihullah, seorang penumpang.
Para pasien medis dan penumpang meminta Imarah Islam Afghanistan untuk bekerja menyelesaikan masalah ini.
“Saya meminta kedua belah pihak untuk bersikap baik kepada para penumpang dan memberikan fasilitas bagi mereka. Fasilitasi visa dan kenyamanan transportasi. Mengapa mereka menghentikan kami ketika kami memiliki paspor?” kata Rustam Khan, seorang penumpang.
Para pejabat Komisi Torkham mengatakan bahwa mereka telah berbicara dengan pihak berwenang Pakistan tentang masalah ini, tetapi komitmen yang dibuat dalam hal ini belum terpenuhi.
“Kami telah menyampaikan masalah ini kepada para pejabat tinggi di Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pengungsi dan Pemulangan, dan dengan cara yang sama kami juga menyampaikannya kepada Konsul Jenderal Pakistan di sini,” ujar Hafiz Ismatullah, komisioner Torkham.
Menurut statistik resmi, 2.400 orang dari Afghanistan telah mengunjungi Pakistan untuk mendapatkan perawatan medis dalam tiga bulan terakhir, dengan rata-rata 120 pasien setiap harinya. (haninmazaya/arrahmah.id)