KABUL (Arrahmah.id) – Beberapa warga Imarah Islam Afghanistan dari Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina, pada Rabu (29/11/2023) meminta negeri-negeri kaum Muslim untuk tidak meninggalkan Palestina sendirian di hari-hari perang dan ketidakamanan ini.
Mereka mengatakan bahwa warga Palestina saat ini sedang mengalami salah satu babak paling kelam dalam sejarah mereka dan perang di Jalur Gaza harus dihentikan.
“Warga Palestina tertindas karena ‘Israel’ telah banyak menindas mereka. Semua Muslim di dunia harus mendukung mereka [rakyat Palestina],” kata Jawid, seorang warga Kabul, seperti dilansir Tolo News.
“Negara-negara Islam harus mendukung Palestina, harus ada kesepakatan di antara mereka agar rakyat Palestina dapat keluar dari perang dan krisis ini,” kata Esmat, warga Kabul.
Sementara itu, António Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, telah menekankan perlunya menyelesaikan masalah Palestina berdasarkan hukum internasional.
Namun, beberapa analis politik Afghanistan mengatakan bahwa satu-satunya solusi untuk mengakhiri perang antara Palestina dan “Israel” adalah “pembentukan dua negara merdeka” Palestina dan “Israel” berdasarkan perjanjian 1948.
“Perjanjian internasional diperlukan untuk perdamaian permanen antara Palestina dan ‘Israel’, terutama negara-negara adikuasa dan negara-negara Arab harus berusaha keras untuk menyelesaikan masalah Palestina dan ‘Israel’ melalui perdamaian,” kata Ahmad Khan Andar, seorang analis politik.
Imarah Islam menyebut perang “Israel” di Palestina sebagai sebuah agresi yang jelas terhadap tanah Palestina dan menginginkan agar perang ini segera diakhiri.
“Israel adalah kekuatan perampas dan telah merampas hak-hak rakyat Palestina. Penindasan ini harus diakhiri sesegera mungkin. Rakyat Afghanistan dan negara-negara Muslim lainnya mendukung rakyat Palestina dan mengutuk kejahatan ‘Israel’ ini,” kata Mujahid kepada Tolo News. (haninmazaya/arrahmah.id)