PARWAN (Arrahmah.com) – Para penduduk di distrik Siyagard, provinsi Parwan, Afghanistan telah menutup toko-toko mereka selama tiga hari sebagai protes terhadap para penjajah dan polisi boneka lokal (ALP) atau dikenal sebagai milisi Arbaki.
Para warga protes bahwa milisi Arbaki sering menyerang warga sipil, rumah mereka, toko-toko, dan pasar mereka. Warga menuntut para antek penjajah itu untuk ditarik dari daerah mereka, menurut laporan dari provinsi Parwan, sebagaimana dilansir salah satu situs Mujahidin Imarah Islam Afghanistan, Shahamat pada Kamis (24/1/2013).
Warga lokal yang marah berjalan di sepanjang jalan di pusat distrik tersebut sambil terus menyuarakan tuntutan penarikan semua pasukan penjajah dan boneka mereka dari distrik Siyagard. Pemerintah boneka diperingatkan untuk mengambil langkah tegas terhadap para penjahat itu, sebab pemerintah bertanggung jawab telah membiarkan mereka berada di tengah-tengah warga sipil.
Salah satu tetua suku terkemuka di Siyagard mengatakan bahwa jika pemerintah tidak melakukan apapun terkait ini, warga lokal sendiri yang akan melakukan tindakan tegas terhadap para milis Arbaki yang dikerahkan di daerah mereka.
Namun, pemerintah boneka nampaknya buta dan tuli terhadap kasus ini dan belum mengambil tindakan apapun. (siraaj/arrahmah.com)