WASHINGTON (Arrahmah.id) — Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris mendesak Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk mengakhiri perang di Palestina. Dia juga mengecam demo pro-Palestina yang berlangsung di Capitol Hill saat Netanyahu berpidato di Kongres, pada Rabu (24/7/2024).
Ia mengatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata di Gaza harus dilakukan agar mengurangi penderitaan warga sipil di Palestina.
Namun, ia menegaskan segala bentuk antisemitisme, kebencian, dan kekerasan “dalam bentuk apa pun” tidak dapat diterima di Negeri Paman Sam.
“Kemarin, di Union Station di Washington, D.C., kita melihat tindakan tercela oleh para pengunjuk rasa yang tidak patriotik dan retorika berbahaya yang dipicu oleh kebencian,” ucap Harris melalui pernyataan yang ia unggah di akun Instagram, dikutip dari CNN (26/7).
Harris mengungkit aksi pembakaran bendera AS yang sempat dilakukan para pedemo. Ia juga mengutuk setiap individu yang berhubungan dengan “organisasi teroris brutal Hamas, yang telah bersumpah untuk memusnahkan negara Israel dan membunuh orang Yahudi.”
“Grafiti dan retorika pro-Hamas sangat menjijikkan dan kita tidak boleh menoleransinya di negara kita. Saya mengutuk pembakaran bendera Amerika. Bendera itu adalah simbol cita-cita tertinggi kita sebagai sebuah negara dan mewakili janji Amerika. Bendera itu tidak boleh dinodai dengan cara seperti itu,” ucap Harris lagi.
Ribuan warga AS termasuk komunitas umat Yahudi berdemo di depan Capitol Hill memprotes kedatangan Netanyahu ke Negeri Paman Sam, Rabu (24/7).
Ribuan massa tersebut memprotes agresi Israel ke Jalur Gaza Palestina yang masih berlangsung sejak Oktober 2023 lalu hingga dukungan yang terus mengalir dari Negeri Paman Sam terhadap sekutunya tersebut.
Mengenakan keffiyeh merah, seorang pedemo bernama Irene Ippolito menggambarkan pejabat Kongres AS bak “sekelompok penjilat” karena mengundang Netanyahu, yang dianggap penjahat perang, ke gedung parlemen Negeri Paman Sam itu untuk berpidato.
“Kami perlu berada di sini. Kami perlu mengatakan ‘Not in our name (tidak mewakili kami)’,” kata Ippolito kepada Al Jazeera.
“Sebagai warga AS, kita harus sadar bahwa (kebijakan AS soal Israel) ini tidak akan bisa terjadi tanpa uang pajak kita. Mereka (AS) tidak bisa mengirimkan berton-ton senjata ke Israel ketika mereka (Israel) membantai pria, perempuan, dan anak-anak di Gaza,” paparnya lagi.
Para pedemo juga membakar patung Netanyahu dengan tangan diguyur cat merah menggambarkan darah. Bendera Palestina banyak berkibar dalam demonstrasi tersebut, sementara pengunjuk rasa membakar bendera Amerika. (hanoum/arrahmah.id)