STOCKHOLM (Arrahmah.id) — Salinan kitab suci umat Islam, Al Quran kembali dibakar. Pelakunya adalah seorang wanita Swedia kelahiran Iran.
Dilansir Middle East Monitor (7/8/2023), ia membakar Al Quran di ibu kota Stockhlom akhir pekan lalu. Perempuan itu diketahui bernama Bayrami Marjan (47).
“Pembakar Al Quran lain muncul-Imigran Iran membakar kitab suci di pantai di pinggiran kota Stockholm, Swedia,” muat postingan sebuah akun di Twitter, yang kini bernama X, @its_maria012, dikutip MEMO (7/8).
“Pembakaran kitab suci umat Islam kembali terjadi dengan klaim Iran,” tambahnya.
Video juga diperlihatkan. Wanita itu diketahui memakai pakaian gelap dengan topi merah.
Sambil duduk, ia kemudian merobek dan membakar Al Quran yang dipegangnya satu per satu. Disampingnya berdiri beberapa orang namun tak diketahui hubungannya.
Swedia memang menjadi salah satu tempat marak pembakaran Al Quran. Sebelum Marjan, pembakaran Al Quran dilakukan untuk ketiga kalinya oleh imigran asal Irak, Salwan Momika, 30 Juli.
Al Quran juga beberapa kali dibakar politisi sayap kanan Rosmus Paludan di negeri itu, Februari lalu. Aksi ini, salah satunya dilakukan untuk memprotes Turki yang kala itu menolak keikutsertaan Stockholm ke dalam aliansi pertahanan NATO.
Bukan hanya Swedia, Denmark juga menjadi tempat insiden pembakaran bulan lalu. Kelompok sayap kanan ekstrem membakar Al Quran di depan kedutaan besar negara-negara Islam.
Sementara itu, pembakaran Al Quran telah menyebabkan kemarahan sejumlah negara. Produk Swedia pun terancam di boulot.
Pada 26 Juli, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga mengadopsi sebuah resolusi, yang dirancang oleh Maroko. Intinya mengutuk semua tindakan kekerasan terhadap kitab suci sebagai “pelanggaran hukum internasional”.
Di sisi lain, Swedia dan Denmark akan sama-sama memperketat kontrol perbatasan demi meningkatkan keamanan dalam negeri dan mencegah orang yang tidak diinginkan memasuki negara tersebut.
Pengetatan dilakukan karena khawatir akan ada serangan balas dendam setelah aktivis anti-Islam di Denmark dan Swedia membakar dan merusak Al Quran.
“Orang-orang dengan ikatan yang sangat lemah dengan Swedia seharusnya tidak dapat datang ke Swedia untuk melakukan kejahatan,” kata Perdana Menteri (PM) Swedia Ulf Kristersson pada konferensi pers.
“Pembakaran Al Quran baru-baru ini, seperti yang dikatakan polisi, mempengaruhi situasi keamanan saat ini,” kata Menteri Kehakiman Denmark, Peter Hummelgaard seperti dikutip Ahad. (hanoum/arrahmah.id)