HEBRON (Arrahmah.com) – Seorang wanita Palestina pada Sabtu (18/12/2021) menikam dan melukai seorang pemukim “Israel” di dekat situs suci yang disengketakan di Hebron di Tepi Barat selatan yang diduduki, kata seorang juru bicara penjaga perbatasan.
Serangan itu terjadi di dekat situs yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai Gua Patriark dan bagi Muslim sebagai masjid Ibrahimi, tempat yang dihormati oleh kedua agama.
Penjaga perbatasan “Israel” mengatakan mereka telah menangkap penyerang, seorang wanita Palestina berusia 65 tahun dari desa terdekat, tambah pernyataan itu, lansir Al Arabiya.
Pria yang terluka itu adalah seorang penduduk berusia 38 tahun dari pemukiman ilegal terdekat Kiryat Arba.
“Israel” merebut Tepi Barat dalam Perang Enam Hari tahun 1967. Sejak itu hampir 700.000 orang Yahudi telah pindah ke pemukiman ilegal Tepi Barat dan Yerusalem timur.
Hebron, kota terbesar di Tepi Barat dengan sekitar 200.000 penduduk Palestina, juga memiliki sekitar 1.000 pemukim Yahudi yang tinggal di sana di bawah perlindungan ketat dari tentara “Israel”.
Serangan itu terjadi ketika pasukan keamanan “Israel” melanjutkan perburuan para penyerang di balik penembakan mematikan pada hari Kamis di dekat pos pemukiman Homesh Tepi Barat utara.
Tentara “Israel” mengklaim penyerang Palestina melepaskan tembakan ke sebuah mobil, menewaskan mahasiswa agama Yahudi berusia 25 tahun dan pemukim Yehuda Dimentman.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi beberapa organisasi Palestina memuji penembakan itu.
Ini adalah kekerasan terbaru selama sebulan terakhir, yang menyaksikan serangan warga Palestina terhadap pemukim ilegal Yahudi dan pembunuhan warga Palestina oleh pasukan “Israel” selama bentrokan.
Pada hari Jumat, utusan perdamaian Timur Tengah Perserikatan Bangsa-Bangsa Tor Wennesland mengatakan dia “khawatir dengan meningkatnya kekerasan di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem timur, yang merenggut nyawa orang Israel dan Palestina.” (haninmazaya/arrahmah.com)