KABUL (Arrahmah.id) — Wakil Menteri Luar Negeri Taliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA), Mohammad Abbas Stanikzai, diduga diusir dari Afghanistan usai menyatakan dukungan terhadap pendidikan anak perempuan.
Ia sebelumnya mengkritik larangan sekolah menengah dan perguruan tinggi bagi perempuan dalam pidato di provinsi Khost pada Kamis (20/1/2025).
“Tidak ada alasan untuk ini—tidak sekarang dan tidak di masa depan,” kata Stanikzai dalam pidatonya, seperi diberitakan The Guardian. “Kami tidak adil kepada 20 juta orang,” lanjutnya.
Ia mengingat masa Nabi Muhammad di mana perempuan memiliki akses setara dan luas terhadap pendidikan.
“Ada banyak perempuan luar biasa yang kontribusinya tidak bisa diabaikan,” tambahnya.
Setelah pidato itu, pemimpin tertinggi IIA, Hibatullah Akhundzada, dilaporkan memerintahkan penangkapan Stanikzai dan memberlakukan larangan bepergian.
Sumber menyebut langkah itu memaksa Stanikzai keluar dari Afghanistan.
Dilansir The Independent (4/2), Stanikzai mengonfirmasi bahwa dirinya memang pergi dari Afghanistan ke Dubai, tetapi menyebut alasan kesehatan sebagai penyebabnya. IIA belum memberikan tanggapan atas kabar ini. (hanoum/arrahmah.id)