SHAKTOI (Arrahmah.com) – Taliban Pakistan bersumpah akan melanjutkan Jihad dengan semangat baru setelah kematian Syaikh Usamah bin Ladin untuk melengkapi misi amir Al Qaeda, berjihad melawan Barat, ujar komandan Taliban seperti yang dilaporkan Associated Press.
Komentar Waliur Rahman muncul, dirancang untuk menurunkan harapan berbagai pihak bahwa penggerebekan 2 Mei lalu akan memperlambat gerak Mujahidin yang bersekutu atau terinspirasi Al Qaeda.
Target Taliban Pakistan sebelumnya adalah otoritas boneka Pakistan dan militer Pakistan yang mereka anggap sebagai budak Amerika Serikat. Namun kelompok ini juga telah dikaitkan dengan plot terhadap Barat termasuk upaya peledakkan bom mobil di New York Square pada tahun lalu dan serangan syahid yang menewaskan banyak agen CIA di basis militer di Afghanistan para tahun 2009.
Pekan lalu, Taliban Pakistan juga mengaku bertanggung jawab atas serangan bom syahid di sebuah fasilitas pelatihan polisi paramiliter yang menewaskan sekitar 90 orang dan mengatakan itu adalah pembalasan atas kematian Syaikh Usamah.
Rahman tidak menyebutkan mengenai pemboman itu, namun mengatakan pra Mujahid akan meneruskan serangan dalam beberapa hari mendatang. Dia berbicara kepada AP pada Senin lalu di sepanjang perbatasan antara Waziristan Utara dan Selatan, dua wilayah kesukuan di mana Mujahidin memiliki basis kekuatan.
“Setelah syahidnya Syaikh Usamah, Mujahidin akan menyelesaikan misinya dengan semangat baru,” ujar Rahman.
“Kami memiliki target, program dan misi yang sama,” tambahnya. “Musuh kami adalah NATO, Yahudi dan Nasrani.”
Taliban Pakistan adalah jaringan kelompok Mujahidin yang terkait erat dengan Taliban Afghanistan.
Para Rabu lalu, sekitar 100 Mujahid menyerang sebuah pos pemeriksaan kunci di dekat kota Peshawar, memicu bentrokan selama tiga jam yang menewaskan banyak polisi boneka Pakistan.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan, namun kemungkinan serangan tersebut terkait dengan Taliban. Pos pemeriksaan di Sangu Mera tepat di sepanjang perbatasan wilayah suku Khyber, salah satu daerah di mana Taliban memiliki kehadiran.
Pos pemeriksaan ini sekitar enam mil dari Peshawar, sebuah kota penting strategis yang dekat dengan Afghanistan.
Rahman juga mempertanyakan rincian yang muncul tentang serangan yang mereka klaim menewaskan Syaikh Usamah. Ia mengatakan ia yakin Syaikh Usamah bin Ladin meledakkan rompi martir yang ia kenakan untuk menghindari penangkapan dan itulah alasan mengapa AS menolak merilis foto jenazahnya.
Gedung Putih mengatakan tidak akan merilis foto untuk menghindari memicu kemarahan dan kekerasan dari pendukung bin Ladin.
Rahman mengatakan Syaikh Usamah adalah seorang pemimpin dan pembawa bendera jihad dan kematiannya merupakan suatu hal yang memilukan bagi kami.
“Dia adalah aset yang tak ternilai karena dia berdiri dengan semangat besar melawan aliansi Amerika dan Zionis,” ujar Rahman.
Para pejabat AS mengatakan mereka berharap “pembunuhan” bin Ladin akan mendorong Pakistan untuk berbuat lebih banyak terhadap para ekstrimis. (haninmazaya/arrahmah.com)