MILAN (Arrahmah.com) – Para pecinta sepak bola bersorak dan berpelukan saat menghadiri pertandingan Liga Champion antara Atalanta dan Valencia pada bulan Februari lalu mendorong penyebaran virus corona, kata walikota kota Italia pada Selasa (24/3/2020).
Bergamo, di wilayah Lombardy utara, sekarang menjadi provinsi paling parah di Italia, dengan 6.728 orang terinfeksi.
Tim sepak bola Atalanta mengalami musim yang luar biasa, dengan masuk dalam kualifikasi Liga Champions yang bersejarah. Pertandingan melawan rival Spanyol Valencia pada 19 Februari di stadion San Siro di Milan telah ditunggu-tunggu oleh para penggemar.
Atalanta membukukan kemenangan 4-1 yang menakjubkan, di mana setiap gol disambut dengan teriakan kegembiraan dan pelukan antar penonton.
Walikota Bergamo Giorgio Gori mengatakan kepada wartawan bahwa pertandingan itu “di antara penjelasan yang menyedihkan” untuk tingkat infeksi yang tinggi di kota dan provinsi.
“Sekitar 40.000 penduduk Bergamo pergi ke Milan untuk menonton pertandingan. Yang lain menontonnya dari rumah mereka bersama keluarga, atau menontonnya beramai-ramai di bar,” katanya, sebagaimana dilansir AFP.
“Jelas malam itu adalah saat di mana virus itu tersebar luas,” tambahnya.
Tapi Gori mengatakan dia tidak berpikir itu adalah “titik awal”. Sebaliknya dia percaya masalah Bergamo dimulai ketika seorang pasien di Rumah Sakit Fenaroli di Alzano dirawat dengan coronavirus tetapi tidak terdeteksi, memungkinkan dia untuk menginfeksi orang lain.
Dua minggu setelah pertandingan bersejarah di Milan, kurva jumlah orang yang terinfeksi di Bergamo mulai meningkat tajam dan kota ini menjadi pusat episenter pandemi di Eropa.
Sebanyak 4.178 orang telah tewas sejauh ini di Lombardy, dari total lebih dari 6.820 di Italia.
Gori mengatakan dia pikir statistik gagal untuk mewakili angka sebenarnya di Bergamo dan wilayah sekitarnya karena “tentu saja ada banyak orang lanjut usia yang meninggal di rumah, sebelum dapat membawa mereka ke rumah sakit”.
“Orang-orang ini tidak termasuk dalam statistik resmi. Tidak ada tes yang dilakukan pada mereka sebelum atau setelah kematian,” ungkapnya.
Klub Spanyol Valencia mengatakan bahwa 35 persen anggota tim dan staf mereka telah dites positif virus corona, setelah perjalanan ke Milan.
Atalanta pada Selasa (24/3) mengkonfirmasi bahwa kiper Marco Sportiello, yang bermain di Valencia pada 10 Maret ketika klub Italia lolos ke perempat final Liga Champions, telah menjadi pemain pertama mereka yang dinyatakan positif terinfeksi COVID-19.
“Marco saat ini tidak menunjukkan gejala,” kata anggota tim dalam sebuah pernyataan.
“Karantina preventif diwajibkan bagi Marco dan semua anggota tim yang pertama menjadi sasaran. Karantina tersebut akan berakhir pada 27 Maret mendatang,” imbuhnya. (rafa/arrahmah.com)