GAZA (Arrahmah.com) – Ratusan warga Palestina yang terluka dalam serangan musim panas “Israel” di Jalur Gaza melakukan pawai pada Kamis (12/3/2015) di Kota Gaza sebagai bentuk protes terhadap kelambanan pejabat Palestina dalam menangani warga Gaza yang menderita cacat akibat perang “Israel”, sebagaimana dilansir oleh Ma’an News Agency.
Para peserta dalam pawai ini menyerukan kepada para pejabat untuk membentuk komite yang mengkhususkan diri dalam menangani warga Palestina yang terluka dan untuk meningkatkan perawatan medis dan obat-obatan, yang selama ini sangat terbatas akibat blokade “Israel” di Gaza.
Salah satu peserta pawai, Rami Dabbour, mengatakan kepada Ma’an News Agency bahwa jumlah warga Palestina yang terluka di Gaza mencapai puluhan ribu orang, diperkirakan sekitar 74.000 warga Gaza yang hidup dalam keadaan menderita cedera fisik atau cacat akibat serangan “Israel” di Gaza yang dihuni oleh 1,8 juta orang.
Sekitar 11.000 warga Palestina terluka dalam serangan “Israel” yang berlangsung pada bulan Juli-Agustus 2014, menambah daftar panjang puluhan ribu warga Gaza yang sebelumnya terluka dalam serangan “Israel” pada tahun 2012, 2008-2009, dan juga yang terjadi setiap minggu atau setiap hari di dekat perbatasan.
Ribuan lainnya masih menderita komplikasi akibat luka yang diderita sebelum tahun 2006, ketika militer “Israel” secara langsung menduduki Gaza.
Dabbour mengatakan bahwa sekitar 300 orang ikut serta dalam protes itu, yang berangkat dari kantor parlemen Palestina di Kota Gaza menuju ke kantor Komisi Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia.
Dabbour menyerukan kepada masyarakat internasional untuk membantu mengakhiri blokade di Jalur Gaza dan agar Mesir membuka perbatasan Rafah.
“Israel” telah mempertahankan blokade ketat di Gaza sejak tahun 2006 yang telah membatasi semua impor dan ekspor, melanda perekonomian Gaza dan menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah.
Blokade itu juga menyebabkan efek yang sangat memprihatikan bagi rumah sakit dan klinik di Gaza. Serangan militer “Israel” telah memusnahkan persediaan rumah sakit dan klinik.
Wael Faraj, kepala dewan sebuah badan amal di Gaza, mengatakan dalam pawai tersebut bahwa ada ratusan warga Gaza yang diamputasi akibat perang musim panas lalu yang membutuhkan dukungan dari pemerintah.
(ameera/arrahmah.com)