KABUL (Arrahmah.com) – Pasukan Taliban dan pemerintah Afghanistan bentrok di Afghanistan beberapa jam setelah dimulainya pembicaraan damai yang telah lama ditunggu di Doha pada Sabtu (12/9/2020), kata para pejabat, menggarisbawahi tantangan berat untuk menyelesaikan perang selama 19 tahun.
Pembicaraan antara kedua belah pihak akan dimulai tak lama setelah perjanjian AS-Taliban pada Februari, namun ternyata tertunda selama berbulan-bulan dan baru dimulai pada akhir pekan lalu.
“Dengan dimulainya pembicaraan intra-Afghanistan kami mengharapkan Taliban mengurangi jumlah serangan mereka, tetapi sayangnya serangan mereka masih dalam jumlah yang tinggi,” kata Fawad Aman, juru bicara kementerian pertahanan Afghanistan, seperti dilansir Reuters (13/9).
Perwakilan dari sejumlah negara yang berbicara pada peresmian perundingan perdamaian meminta Taliban untuk segera mengumumkan gencatan senjata sebelum negosiator duduk untuk menemukan cara untuk mengakhiri perang selama beberapa dekade di Afghanistan.
Taliban tidak mengatakan apa-apa tentang kemungkinan gencatan senjata pada upacara tersebut.
Mencapai pengurangan kekerasan yang signifikan dan bagaimana mencapai gencatan senjata permanen akan menjadi salah satu masalah pertama yang akan dibahas kedua belah pihak ketika mereka bertemu pada Ahad (13/9), kepala dewan perdamaian Afghanistan, Abdullah Abdullah, mengatakan kepada Reuters.
Tidak ada pertemuan antara keduanya yang dilaporkan oleh kedua belah pihak di Doha pada Ahad, tetapi kantor berita Qatar melaporkan tim yang dipimpin oleh kepala politik Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar dan Abdullah telah bertemu dengan Emir Qatar.
Aman mengatakan bahwa, pada hari Jumat, menjelang pembukaan perundingan, Taliban telah melakukan 18 serangan terhadap pasukan dan instalasi pemerintah di seluruh negeri, yang menimbulkan banyak korban.
“Kami tidak memiliki informasi pasti tentang serangan Taliban pada hari Sabtu, tetapi saya dapat mengatakan jumlah serangan telah meningkat, bukannya menurun”.
Serangan Taliban pada Sabtu malam dikonfirmasi oleh para pejabat di provinsi Kapsia dan Kunduz.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para pejuang menyerang konvoi pasukan Afghanistan yang telah tiba untuk melancarkan operasi di sepanjang jalan raya utama di Kunduz.
Dia menambahkan bahwa pasukan keamanan melakukan serangan udara dan artileri pada Sabtu malam di provinsi Baghlan dan Jowzjan. (haninmazaya/arrahmah.com)