(Arrahmah.com) – Abu Rabi’ As-Syami adalah pendahulu paling pertama yang terjun dalam pertempuran Fallujah. Dia adalah tokoh kedua setelah Abu Mus’ab Az-Zarqawi di Irak pada pariode 2004. Menjadi buronan utama Interpol dengan tuduhan keterlibatan kuat pada kasus Bom Madrid dan London dan juga keterkaitan dirinya dengan sel pelaku peristiwa 10 September, dia pernah aktif di kamp-kamp pelatihan milter Al-Qaeda di Afganistan. Fasih dalam tiga bahasa asing, salah satu kader terbaik yang pernah dilahirkan Al-Qaeda dan kini dia terpenjara di Turki atas tuduhan perencanaan untuk meledakkan sebuah kapal Yahudi di Mediterania dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Seluruh generasi awal (pada Jihad Irak) kenal baik bahwa Syaikh Abu Rabi’ adalah kader pilihan dan wakil utama Abu Mus’ab Az-Zarqawi. Dan dia digelari dengan “Doktor” karena keseriusan dan kedisiplinannya.
Bahkan Sang Doktor ini adalah pendukung paling utama “Abdurrahman As-Syami”, pendiri Ansharul Islam.
Sosok kepribadian seperti yang dimiliki Sang Doktor tidak mungkin terpengaruhi informasi ilusif atau emosi kekanak-kanakan.
Dan perlu disebutkan bahwa dua tahun sebelum invasi Amerika ke Irak, Syaikh sedang bekerja dalam proyek konsolidasi, setahun di Kurdistan dan setahun di Baghdad.
Sebuah surat dari Abu Rabi’ As-Syami:
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. Annisa: 58)
Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam atas Rasulullah, keluarganya, sahabatnya dan siapa saja yang berwala’ padanya.
Maka sebagaimana seluruh Mujahidin dan orang-orang yang cemburu demi kemaslahatan Din ini, sungguh saya sangat bersedih begitu juga para tahanan jihad di sini disebabkan oleh tindakan menyimpang ISIS dengan malakukan kejahatan dan pertumpahan darah dan perselisihan serta kerusakan serta fitnah terhadap kemaslahatan Dakwah dan jihad di Bumi Syam.
Di tengah-tengah kajadian ini, maka sungguh dada kami dilegakan dengan penjelasan serta fatwa para Ulama serta pernyataan sikap para Pemimpin Mujahidin, semoga Allah menjaga mereka semua.
Saya terusik dari apa yang saya telah ketahui bahwa beberapa orang telah mengklaim jama’ah ini sebagai sebuah “Daulah”.
Sedangkan penyimpangan mereka sungguh telah mengkhianati Abu Mus’ab Az-Zarqawi dan manhaj beliau rahimahullahu. Oleh karena itu, disebabkan bahayanya perkara ini dan usaha-usaha eksploitasi bukan pada tempatnya terhadap jihad, serta mengingat pengorbanan para panglima-panglima jihad senior, dan untuk menunaikan amanah, dan berdasarkan pengalaman pribadi saya yang telah Allah muliakan untuk sempat berada lama disisi Syaikh Az- Zarqawi dalam pertempuran-pertempuran yang penuh berkah dan kesempatan berkhidmah dalam jihad dengan terus membantunya di hari-hari berat Fallujah, serta pengalaman lainnya dalam jihad bersama para komandan senior lainnya, seperti:
Syaikh Abu Anas As-Syami (telah syahid)
Komandan Abu Muhammad Al-lubnani (telah syahid)
Syaikh Abu azzam (telah syahid)
Syaikh abu Ayub Almisri (telah syahid)
Komanadan Umar Hadid (telah syahid)
Syaikh Abu Algadiyah (telah syahid)
Dan Ipar saya, Syaikh Abu Maisaroh Al Gharib (telah syahid)
Sebagai orang yang mengenal baik mereka serta manhaj mereka dengan izin Allah, juga apa yang telah mereka rintis, perjuangkan dan korbankan.
Dengan berserah diri pada Rabb Azza wa Jalla
Saya umumkan:
Berlepas dirinya (baraah) Syaikh Abu Mus’ab Az-Zarqawi serta para komandan jihad senior (Irak), semoga Allah merahmati mereka semua, serta berlepasnya diri saya dari apa yang telah dilakukan ISIS, seperti sikap berlebihan dan mudah menjatuhkan hukum takfir atas jama’ah-jama’ah jihad, serta menumpahkan darah kaum Muslimin, menyergap dan membunuh para mujahidin, mengeksekusi para petinggi mujahidin, dan dari semua pekerjanan mereka yang menyimpang.
Sesungguhnya perbuatan mereka (ISIS) sangat berlawanan dengan Pokok-Pokok Syari’at.
Tidaklah mungkin (manhaj ISIS) sejalan dan sesuai dengan manhaj Az-Zarqawi yang telah dia asaskan (di Jihad Irak) bersama para rekan-rekannya (komandan-komandan Jihad senior Irak).
Sungguh kita mengenal mereka sebagai Ahlul Haq begitulah yang kita nilai, dan tentu Allah-lah yang paling berhak menilai mereka.
Akan tetapi sebaliknya, ISIS hari ini di bumi Syam jika benar mereka di atas manhaj Az-Zarqawi dan pendahulu-pendahlu Jihad lainnya, jama’ah ini tak akan mungkin berubah menjadi jama’ah yang malah berperilaku buruk, mengkafirkan mujahidin, memusuhi mereka, dan membunuh mereka semena-mena.
Setiap yang mengenal Syaikh Az-Zarqawi dan rekan-rekannya dengan benar atau pernah hidup bersama mereka pasti sependapat, sesungguhnya mereka dulu senantiasa menyelidiki dan mengevaluasi secara matang segala perkara umat yang diukur dengan tolak ukur syari’at. Dan keinginan mereka untuk mewujudkan semua ini memiliki hubungan erat, sebaliknya (ISIS) memudahkan dalam memvonis sesama Muslim. Sesungguhnya apa yang telah disebabkan oleh ISIS hari ini atas para mujahidin, juga cara ISIS memperlakukan mujahidin (Al-Qaeda) adalah sama dengan sedang menuduh Syaikh Az-Zarqawi dan rekan-rekannya sebagai “Shahawat” dan “orang-orang murtad” (karena Az-Zarqawi dan rekan-rekannya adalah Al-Qaeda). Dan sikap mudah mengkafirkan dan mudah menyerang mujahidin dan kaum Muslimin adalah hasil nyata yang terlihat dari ISIS sekarang juga seakan sedang menuduh Syaikh Az-Zarqawi sama seperti mereka (karena ISIS mengklaim bahwa mereka adalah hasil binaan Syaikh Az-Zarqawi dan Abu Umar Al-Baghdadi dulu di Irak). Tapi kami dengan tegas ingin menjawab sebagai orang yang paling kenal dengan Syaikh Abu Mus’ab Az-Zarqawi bahwasanya beliau tidaklah sama dengan mereka (ISIS).
Wahai kalian yang masih berada dibawah naungan ISIS, selama jama’ah ini tetap bertekad untuk berperilaku menyimpang. Maka saran saya kepada kalian segeralah bertaubat kepada Allah dan kembalilah pada garis syari’at yang lurus serta tinggalkanlah ISIS sebelum kalian semakin terlibat jauh dalam menumpakan darah mujahidin dan merobohkan tatanan Jihad Umat di Bumi Syam. Kemudian segeralah bergabung dengan fraksi-fraksi jihad yang diakui dan dikenal teguh diatas syari’at dan dewasa dalam penerapan hukum Allah dengan metode syariat yang benar.
Ku serukan kepada saudaraku para mujahidin di bumi Syam:
Sungguh kami sangat berbahagia, merasa mulia dan mendapatkan izzah kembali dengan jihad kalian disana, juga kesabaran dan keteguhan hati kalian. Maka teguhlah kalian di atas berkah Allah tersebut dan yakinlah bahwa kemenangan telah dekat. Semoga Allah memberikan kebaikan yang besar kepada kalian semua wahai para mujahid.
Dari penjara Kandra di Turki
Abu Rabi’ As-Syami
Selesai
(aliakram/arrahmah.com)