KABUL (Arrahmah.id) – Wakil Perdana Menteri untuk Urusan Administrasi, Abdul Salam Hanafi, mengatakan bahwa Imarah Islam tidak pernah berusaha untuk merusak negara lain, dan mendesak negara-negara tetangga untuk bersikap netral secara politik terhadap Afghanistan.
Berbicara dalam sebuah pertemuan di Akademi Ilmu Pengetahuan Afghanistan, Wakil PM mengatakan bahwa Imarah Islam Afghanistan ingin memiliki hubungan yang baik dengan semua negara dan bahwa pihak asing juga tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri.
“Kami tidak pernah mencari pembangunan [negara] kami melalui penghancuran tetangga kami. Kami ingin Afghanistan dan negara-negara tetangga dibangun. Kami memiliki harapan yang sama dari para tetangga kami,” katanya, seperti dilansir Tolo News (6/12/2023).
Hanafi mengatakan bahwa Imarah Islam tidak ingin menjadi anggota “koalisi” mana pun, mengacu pada sejarah dan netralitas Afghanistan dalam Perang Dunia I dan II.
“Semua orang Afghanistan dihormati di negara kami. Bagi warga Afghanistan yang berada di luar negeri karena beberapa kekhawatiran, pesan Imarah Islam adalah untuk kembali ke negara mereka karena tidak ada ancaman bagi mereka,” katanya.
Menteri Haji dan Urusan Agama, Noor Mohammad Saqib, mengatakan pada pertemuan tersebut bahwa penelitian harus dilanjutkan di berbagai sektor dalam upaya untuk membuka jalan bagi pembangunan di negara tersebut.
Abdul Baqi Haqqani, kepala Otoritas Ujian Nasional, mengatakan bahwa Afghanistan membutuhkan orang-orang yang berpengalaman dan akademis.
“Ada kebutuhan bagi para pemuda kita untuk pergi keluar negeri dan mempelajari pengalaman-pengalaman yang baik di sana dan menggunakannya di Afghanistan,” katanya.
Hanafi juga menyoroti peningkatan keamanan di negara tersebut serta upaya untuk melawan narkotika. (haninmazaya/arrahmah.id)