KABUL (Arrahmah.id) – Seiring dengan meningkatnya gelombang kedua deportasi migran Afghanistan dari Pakistan, Abdul Salam Hanafi, wakil perdana menteri untuk urusan administrasi Imarah Islam Afghanistan, telah mengunjungi penyeberangan Torkham.
Dalam kunjungannya ke Torkham, wakil perdana menteri untuk urusan administrasi dan kepala komisi tinggi untuk urusan migran menyerukan kepada negara-negara tetangga untuk mempertimbangkan hak-hak asasi manusia dan hak bertetangga para migran Afghanistan.
Ia juga mendesak negara-negara tetangga untuk memfasilitasi, bukannya menciptakan masalah bagi para migran Afghanistan, lansir Tolo News (10/4/2025).
Abdul Salam Hanafi menyatakan: “Hak-hak Islam, hak bertetangga, dan hak asasi para migran tidak boleh dilanggar. Negara-negara tetangga kita berkewajiban di bawah hukum Islam dan hukum internasional untuk tidak mengganggu para migran Afghanistan. Harta benda, aset, dan tempat tinggal mereka harus dihormati.”
Pada bagian lain dari pidatonya, Hanafi meminta Pakistan untuk menghormati prinsip-prinsip bertetangga yang baik.
Ia juga mengimbau para ulama dan politisi Pakistan untuk bereaksi terhadap perlakuan buruk pemerintah terhadap para migran Afghanistan.
Dia menambahkan: “Permintaan kami dari para ulama, partai politik, politisi, tetua suku, dan semuanya adalah agar mereka juga memainkan peran mereka. Persaudaraan dan ketetanggaan kita yang bersejarah tidak boleh dirusak.”
Beberapa migran yang kembali dari Pakistan juga berbicara tentang tantangan mereka.
“Polisi datang, menggerebek kami, menangkap kami. Rumah, harta benda, semuanya ditinggalkan. Kami tidak punya apa-apa di sini kecuali tanah kosong,” kata Ahmad Khan, salah satu migran yang dideportasi.
“Saya meminta Imarah Islam Afghanistan untuk membantu kami dengan pekerjaan dan pekerjaan sehingga kami dapat menghidupi kehidupan kami dan keluarga kami,” kata Sher Ali, seorang migran lainnya.
Hanafi juga meminta para pedagang dan investor Afghanistan yang berada di negara-negara tetangga untuk membawa modal mereka kembali ke Afghanistan, meyakinkan mereka bahwa pemerintah sementara akan memberikan semua fasilitas yang diperlukan di sektor perdagangan dan industri. (haninmazaya/arrahmah.id)