CIAMIS (Arrahmah.com) – Wakil Ketua DPRD Kab. Ciamis, Rd. Dida Yudanagara, SH., M.Si. mengatakan, “Saya mendukung aksi HTI. Secara pribadi, hati saya menolak karena kenaikan harga BBM, karena akan memicu kenaikan harga barang dan jasa lainnya yang memberatkan masyarakat. Sangat tidak tepat disaat masyarakat tengah terlilit berbagai kesulitan ekonomi”
Pendapat Dida ini menanggapi paparan delegasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dalam audiensi terkait penolakan rencana kenaikan harga BBM dan liberalisasi sektor migas yang sedang hangat-hangatnya diberitakan, Sabtu (8/11/2014).
Pimpinan delegasi, Dian Jatnika (Ketua HTI DPD II Kab. Ciamis) mengingatkan bahwa dengan dorongan aqidah sebagai seorang Muslim dan anggota masyarakat tentu hati kita semua menolak kebijakan zhalim dan khianat ini karena merupakan kemungkaran. Jika Rasulullah menyifati ingkar terhadap kemungkaran merupakan selemah-lemahnya iman dan itu yang kebanyakan dilakukan oleh masyarakat, maka harusnya beda halnya dengan anggota Dewan. Jika para anggota DPRD serta pemegang kebijakan di daerah menampakan penolakan kemungkaran dengan kekuasaannya maka itu sangat utama dalam pandangan hukum syara’.
Sekalipun disadari bahwa bukan kewenangan DPRD untuk menerima atau menolak kebijakan pemerintah pusat terkait liberalisasi migas yang berdampak kenaikan harga BBM, namun disepakati akan pentingnya penyikapan yang sama tingkat birokrasi dengan memperhatikan kepentingan publik sehingga dapat memberikan efek dorong yang kuat pada penguasa negeri.
Dida, lapor Maktab I’lamiyyah HTI DPD II Kab. Ciamis, berjanji akan menyampaikan hasil audiensi dan melanjutkannya dalam pembahasan dengan pimpinan DPRD dan anggota lainnya untuk menjadi sikap resmi mewakili Ciamis. Audiensi ditutup dengan penyerahan press release Jubir HTI tentang “Tolak Kenaikan Harga BBM, Tolak Liberalisasi Migas” serta sejumlah media cetak yang diterbitkan oleh HTI.
Terkait, diluar lobi gedung DPRD dilakukan pula aksi damai dari puluhan syabab HTI Ciamis juga Muslimah HTI yang diisi dengan orasi-orasi dan pembacaan pernyataan sikap yang juga bentuk cetaknya disebar kepada masyarakat sekitar. Tidak luput dari peserta aksi, aparat keamanan dari Satpol PP dan Kepolisian juga turut membaca Press Release yang dibagikan kepada masing-masing diantara mereka.
Aksi selama sekitar 1 jam tersebut ditutup dengan do’a diantaranya mengutip do’a Rasulullah bagi penguasa yang mempersulit urusan umat agar mereka diberikan kesulitan karena mereka abai akan kewajiban mereka terhadap umat dan hukum Allah SWT. (azm/arrahmah.com)