WASHINGTON (Arrahmah.com) – Wakil Kepala Dinas Intelijen Amerika (CIA) Michael Morell memperingatkan bahwa konflik Suriah campuran dari ekstremisme Al-Qaeda dan perang saudara sekarang menimbulkan ancaman terbesar bagi keamanan nasional AS, The Wall Street Journal (WTJ) melaporkan pada Rabu (6/8/2013).
Michael Morell mengatakan risikonya adalah bahwa pemerintah Suriah, yang memiliki senjata kimia dan canggih lainnya, runtuh dan negara menjadi surga baru Al Qaeda, menggantikan Pakistan.
Ancaman dari Al-Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) di Yaman dalam beberapa hari terakhir membuat Amerika menutup kedutaan besarnya di seluruh Timur Tengah. Hal itu menyoroti bahaya Al-Qaeda bagi AS. “Ini tidak begitu banyak bahwa al Qaeda telah jatuh sebagai ancaman, tetapi bahwa ancaman dari Suriah telah meningkat,” kata Morell.
Morell merinci penilaian strategis tentang Suriah dan Al-Qaida di garis besar ancaman utama yang dihadapi AS dalam sebuah wawancara di kantornya di Langley pada hari Jumat saat ia mempersiapkan diri untuk pensiun setelah bertugas di CIA selama 33 tahun. Morell menempatkan ancaman berikutnya adalah Iran, diikuti oleh ancaman global Al-Qaeda, Korea Utara, dan kejahatan cyber.
Namun, Suriah adalah perhatian utamanya. “Ini mungkin masalah yang paling penting di dunia saat ini,” katanya, “karena di mana saat ini sedang menuju.” Trek saat ini adalah terhadap runtuhnya pemerintah pusat, katanya.
Dia mengatakan sekarang ada pejuang asing lagi mengalir ke Suriah setiap bulan untuk mengangkat senjata bersama dengan kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, lebih banyak daripada yang pergi ke Irak untuk berperang bersama Al-Qaeda.
Senjata pemerintah Suriah, Mr Morell mengatakan, “akan menjadi baharan rebutkan dan untuk dijual” seperti yang terjadi di Libya. Kekerasan di Suriah memiliki potensi untuk meluas ke Libanon, Yordania dan Irak.
Hal yang ditakutkan oleh AS dari revolusi Suriah adalah mengalirnya banyak mujahidin Islam dari seluruh dunia yang bergabung dengan gerakan yang berafiliasi dengan Al-Qaeda di Suriah. Lebih dari itu AS mengkhawatirkan kejatuhan rezim Assad akan mengakibatkan senjata canggih Suriah jatuh ke tangan mujahidin Islam dan Al-Qaeda.
Morell mengakui penyebar luasan mujahidin Al-Qaeda saat ini merupakan kemenangan Al-Qaeda.
“Al-Qaeda telah memiliki kemenangan sendiri juga,” katanya. “Penyebaran Al Qaeda adalah kemenangan mereka.”
Pernyataan pemimpin kedua CIA Morell tersebut menjelaskan kenapa sampai saat ini AS dan Barat membiarkan rezim Assad membantai lebih banyak warga muslim Suriah. AS dan Barat tidak ingin rezim Assad jatuh sehingga senjata-senjata canggih Suriah jatuh ke tangan Al-Qaeda. Jika hal itu terjadi maka eksistensi negara penjajah Israel di ambang kemusnahan. (muhibalmajdi/arrahmah.com)