KABUL (Arrahmah.id) – Wakil Duta Besar Iran di Kabul mengatakan bahwa para penentang Imarah Islam Afghanistan yang hidup sebagai pengungsi di Iran tidak diizinkan untuk terlibat dalam kegiatan politik.
Laporan Tolo News mengatakan bahwa diplomat Iran tersebut, dalam pertemuannya dengan Wakil Perdana Menteri Urusan Politik, Mawlawi Abdul Kabir, menekankan bahwa Teheran bekerja untuk membuka jalan bagi interaksi positif antara Imarah Islam dan negara-negara regional.
“Kedua belah pihak saling meyakinkan bahwa mereka tidak akan membiarkan wilayah mereka digunakan untuk melawan negara-negara tetangga untuk gerakan politik atau militer,” kata kepala direktorat media wakil PM, Mohammad Hassan Haqyar.
Dalam pertemuan tersebut, Mawlawi Abdul Kabir juga menyatakan bahwa serangan Teheran terhadap “Israel” merupakan hak sah Iran untuk mempertahankan diri.
Ia juga menekankan perkembangan hubungan Kabul-Tehran, dan menambahkan bahwa Imarah Islam mencari interaksi yang baik dengan semua negara tetangga.
“Iran dan Afghanistan berbagi perbatasan yang sama dan memiliki hubungan mendalam satu sama lain yang tidak akan pernah bisa dihapuskan, oleh karena itu mereka [warga Iran] tidak ingin mendukung lawan-lawan politik [Imarah Islam],” ujar Shamsur Rahman Ahmadzai, seorang analis politik.
“Pemerintah telah berhasil menormalkan hubungannya dengan negara-negara tetangga selama beberapa tahun terakhir; kami dapat menyebutkan Cina, yang bahkan menerima duta besar Imarah Islam,” kata Salim Paigir, seorang analis politik.
Wakil duta besar Iran juga menekankan bahwa selain memfasilitasi implementasi perjanjian yang dibuat di berbagai bidang antara Iran dan Imarah Islam afghanistan, Iran juga siap untuk bekerja sama di bidang ekonomi, komersial, dan kesehatan dengan Afghanistan. (haninmazaya/arrahmah.id)