JAKARTA (Arrahmah.id) – Pengukuhan anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Selasa (13/8/2024) menimbulkan tanda tanya, pasalnya dari 76 Anggota Paskibraka yang dikukuhkan, tidak ada satupun anggota putri yang menggunakan jilbab.
Hal itu disampaikan oleh Pembina paskibraka Nasional, tahun 2016 – 2021, Irwan Indra melalui akun facebooknya, pada Rabu (14/8/2024).
Irwan mengatakan, banyak masyarakat yang bertanya pada dirinya soal informasi tentang lepasnya jilbab pada anggota Paskibraka putri, benar atau hoax, apakah mereka dipaksa.
“Apakah info tentang lepas nya jilbab/hijab adik2 putri Paskibraka Nasional/Pusat itu benar? Bukan hoax? Benarkan mereka “Dipaksa”?” tulis Irwan
Irwan menjelaskan, bahwa dirinya sudah bertahun tahun menjadi pembina paskibraka Nasional, sejak tahun 2016 hingga 2021, ketika pengelolaan Paskibraka ada di Kemenpora, sebelum akhirnya pada tahun 2022 dialihkan ke BPIP.
“Jadi saya tau betul bagaimana biasanya proses pembinaan dan pelatihan Paskibraka dan segala aspek yang berkaitan dengan karantina adik adik,” tutur Irwan
Irwan mengungkapkan, hal yang aneh dan mengagetkan terjadi kemarin, ketika peserta Capaska dikukuhkan oleh Presiden RI Di Istana Negara IKN. Tidak ada satupun Capaska lutri yang dikukuhkan mengenakan jilbab. Semuanya Seragam Lepas Hijab.
“Karena itulah saya mencari informasi ke kakak-kakak PPI di seluruh Indonesia, apakah utusan-utusan dari tiap provinsi sejak awal tidak memakai Jilbab? Ternyata ada 18 provinsi Capaska putri yang memakai hijab. Bahkan ada yang sejak SD/SMP sudah terbiasa memakai jilbab. Lalu kenapa pada saat pengukuhan mereka kok jadi lepas jilbab semua?”‘ tanyanya.
Padahal, lanjutnya, pada saat latihan sampai dengan gladi kotor, peserta masih diperkenankan memakai jilbab.
“Sampai dengan saat ini belum ada yang bisa menjawab dan menjelaskan, baik dari kakak kakak Pembina/Pamong maupun penanggung jawab kepaskibrakaan BPIP, ” ujar Irwan.
Irwan menilai, sepertinya mereka sedang menyiapkan jawaban dan alasan-alasan terbaiknya untuk membenarkan kebijakannya.
“Masak iya adik-adik yang sudah terbiasa sejak kecil pakai jilbab dengan sukarela melepasnya? Pasti ada sesuatu. Pengalaman saya ketika jadi pembina paskibraka, apapun yang diperintahkan kepada adik-adik, tidak akan ada yang berani menolaknya,” ungkapnya.
Irwan meyakini, hal ini pasti bukan kesukarelaan, pasti ada perintah atau ajakan atau ancaman yang membuat peserta terpaksa melepas Jilbabnya.
“Misalnya, yang pakai jilbab nanti terpaksa harus jadi cadangan, Yang pakai Jilbab tidak diberi kesempatan dipasukan inti/utama/baki, yang pakai Jilbab nanti dipulangkan.. Apakah ini bukan “paksaan” namanya?” ujar Irwan.
“Oleh karena itu, hari ini saya dan rekan rekan Pengurus Pusat PPI dan seluruh PPI se Indonesia akan bertindak. Bahkan PPI Aceh hari ini meminta Kesbangpol agar adik adik utusan Aceh untuk di kembalikan ke Aceh dari IKN,” tegasnya
“BPIP harus meminta maaf, kalau perlu bubarkan saja BPIP. Karena sebagai Badan Pembinaan Ideologi Pancasila justru tidak bisa mengamalkan nilai nilai pancasila yang sesungguhnya. Adik adik Paskibraka Putri yang terbiasa memakai hijab, pada saat pelaksanaan pengibaran bendera di IKN nanti harus tetap memakai hijabnya,” ujar Irwan.
“Saya yakin Presiden RI, Bapak Joko Widodo, dan presiden terpilih nantinya, Bapak Prabowo Subianto, sepakat dengan ini,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.