JAKARTA (Arrahmah.id) – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, mengungkapkan bahwa perundingan demi perundingan antara Israel dan Palestina selama 75 tahun terakhir telah membuktikan satu hal: kegagalan memilukan dalam mewujudkan keadilan dan kedaulatan untuk rakyat Palestina. Untuk itu, menurutnya, memadukan diplomasi dan retorika tampaknya tidak cukup.
“Apabila diplomasi terus gagal memberikan hasil yang adil bagi rakyat Palestina, maka kegagalan itu juga adalah kegagalan kemanusiaan,” kata Buya Abbas, Sabtu (28/10/2023), dikutip dari Inilah.com.
Buya Abbas menambahkan, kekejaman yang terjadi di Palestina bukan hanya sebuah masalah politik, tetapi juga masalah etika dan kemanusiaan.
“Pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel tidak bisa lagi ditawar atau ditolerir,” tegas Buya Abbas yang juga menjabat Ketua PP Muhammadiyah.
Israel telah berulang kali melanggar norma-norma internasional, termasuk memperlakukan rakyat Palestina secara inhuman. Ini adalah afront terhadap komunitas internasional.
“Jika diplomasi telah gagal, maka tindakan lebih agresif harus diambil. Dunia harus berdiri bersama Palestina,” lanjutnya.
Lebih dari sekadar retorika, dunia membutuhkan tindakan yang nyata dan berarti untuk mengakhiri penderitaan di Palestina.
“Ketidakadilan ini adalah tes bagi hati nurani dunia. Jika kita benar-benar menghargai keadilan dan hak asasi manusia, maka tidak ada alasan untuk membiarkan Israel melanjutkan tindakannya tanpa konsekuensi yang jelas,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Jumat kemarin tentara Israel memperluas serangan udara dan daratnya di Jalur Gaza, yang telah digempur serangan udara tanpa henti sejak serangan lintas batas yang dilakukan Hamas.
Konflik tersebut menyebar secara dramatis setelah sayap militer Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke dalam wilayah Israel pada 7 Oktober dengan menembakkan ribuan roket dan mengerahkan ratusan pejuangnya ke kota-kota Israel.
Israel membalasnya dengan serangan udara dan artileri tanpa henti ke Jalur Gaza. Pemerintah Israel mengumumkan bahwa mereka tengah mempersiapkan serangan darat untuk membasmi Hamas.
Sudah lebih dari 8.700 orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk sedikitnya 7.326 warga Palestina dan 1.400 warga Israel.
Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza bergulat melawan kurangnya makanan, air, dan obat-obatan akibat bombardemen udara besar-besaran dan blokade total Israel.
(ameera/arrahmah.id)