(Arrahmah.com) – Ada sekelompok orang sahabat Nabi, 7 orang Anshor dan yang lainnya mereka dikenal dengan julukan al-Bakkaa’uun (orang-orang yang selalu menangis.: Pada saat beliau sibuk mempersiapkan perang Tabuk, mereka datang menemui Nabi SAW untuk meminta kendaraan yang bisa digunakan untuk berangkat jihad ke Tabuk, namun pada saat tu persediaan sudah habis. Rasulpun berkta: aku tidak menemukan kendaraan untuk membawa kalian, maka mereka pulang sambil memalingkan muka, mata mereka bercucuran air mta, mereka bersedih karena tidak bisa berinfaq dan tidak bisa berangkat jihad bersama Rasulallah saw. (Sirah Nabawiyah: Ibn Hisyam, 2:518)
Sungguh tidak adanya seorang pemimpin yang menjalankan hukum yang diturunkan Allah SWT, telah menjadikan para penguasa yang bodoh (ruwaibidhât) sebagai alat untuk menjalankan skenario Barat, bahkan mereka berada pada garda terdepan untuk membela peradaban Barat yang dibangun berdasarkan pemisahan agama dari kehidupan (fashluddîn ‘an al-hayât).
Penguasa ruwaibidloh bertugas memastikan AS tetap punya kekuatan ekonomi untuk menjamin hegemoni Kapitalisme di dunia. Para penguasa bodoh ini bekerja untuk menundukkan kaum muslimin agar mereka tetap diam dan berkompromi dengan sistem yang ada, dalam negosiasi khianat untuk menjamin kepentingan dan merealisasikan solusi busuk Amerika. Ingatlah sabda Nabi Muhammad Saw :
“Akan tiba pada manusia tahun-tahun penuh kebohongan. Saat itu, orang bohong dianggap jujur. Orang jujur dianggap bohong. Pengkhianat dianggap amanah. Orang amanah dianggap pengkhianat. Ketika itu, orang “Ruwaibidhah” berbicara. Ada yang bertanya, “Siapa Ruwaibidhah itu?” Nabi menjawab, “Orang bodoh yang mengurusi urusan orang umum.” (Hr. al-Hakim, al-Mustadrak ‘ala as-Shahihain, V/465).
Wahai kaum Muslim! Sesungguhnya mereka, para penguasa itu sedang mempengaruhi kalian; dan akan mengembalikan kalian ke tempat dan situasi yang penuh dengan bahaya dan bencana. Oleh karena itu, jika kalian tunduk dan patuh kepada mereka, maka kalian layak menjadi bagian dari orang-orang yang disabdakan oleh Rasulullah SAW:
“Sesungguhnya akan ada sesudahku para pemimpian; siapa saja yang membenarkan kebohongan-kebohongan mereka, dan membantu kezaliman-kezaliman yang mereka lakukan, maka ia bukanlah golonganku, dan aku bukanlah golongannya, sehingga ia tidak akan bertemu dengan aku di telaga surga; sebaliknya siapa saja yang tidak membenarkan kebohongan-kebohongan mereka, dan tidak membantu kezaliman-kezaliman yang mereka lakukan, maka ia golonganku, dan aku golongannya, sehingga ia akan bertemu dengan aku di telaga surga.” (HR. An-Nasa’i dari jalan Ka’ab bin Ujrah).
Sungguh, kami menyampaikan nasehat wahai kaum Muslim, agar kalian memenuhi seruan Allah SWT, untuk tidak mengikuti jalan apapun, selain jalan Allah SWT:”Katakanlah (Muhammad), ‘Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan yakin, Maha Suci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik’.” (QS. Yusuf [12] : 108).
Juga, agar kalian tidak berhukum, kecuali dengan syariah (hukum) Allah SWT dalam setiap permasalahan yang diperselisihkan:
“Maka demi Tuhan-mu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (QS. An-Nisa’ [4] :65).
Dan hendaklah kalian, wahai kaum Muslim, beraktivitas bersama kami untuk mengembalikan kehidupan Islam di bumi ini, dengan menegakkan Khilafah Rasyidah ke-2 yang tegak di atas metode kenabian, dimana dengannya kaum Muslim akan berlindung, dan di belakangnya kaum Muslim akan berperang.
“Sesungguhnya, Imam (Khalifah) itu tidak lain adalah tameng (perisai), yang di belakangnya umat berperang, dan dengannya umat berlindung.” (HR. Bukhari dari Abu Hurairah).
Wahai kaum muslim, wahai jendral dan lainnya. Berjuanglah di jalan Allah, dari pada kalian menempuh jalan yang bengkok, tidak memiliki tujuan yang jelas. Sudikah kalian mewujudkan kembali sejarah kaum Anshar? Dimana mereka itu begitu bangganya melindungi dan menolong Rasulullah SAW, dan menjadikan negaranya sebagai negara Islam? Untuk itu, tolonglah Allah dan Rasul-Nya, dengan menegakkan Khilafah Rasyidah agar negara ini kembali menjadi negara Islam. Sehingga aktivitas kalian ini dicatat di sisi Allah dengan lembaran-lembaran cahaya tinta emas.
Mentik Puji Lestari (MHTI Jember)
(*/arrahmah.com)