BANDA ACEH (Arrahmah.com) – Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar meminta semua pihak segera mengakhiri perilaku yang dapat memicu konflik baru di provinsi ini.
“Perilaku-perilaku yang dapat mengundang konflik masih ada menjelang berakhirnya masa transisi, seperti mengancam kontraktor dan pejabat untuk memperoleh proyek pembangunan,” katanya di Banda Aceh, Minggu (24/4/2011).
Masa transisi Aceh segera akan berakhir, sehingga ia meminta kepolisian agar tidak pandang bulu dalam menindak siapa pun yang melakukan teror dan ancaman kepada pihak lain.
“Hingga saat ini, saya mendapat laporan masih ada rekanan proyek pemerintah yang tidak bisa bekerja karena ancaman dan teror oleh pihak-pihak tertentu,” kata dia.
Muhammad Nazar meminta masyarakat untuk melaporkan kepada pihak keamanan jika ada pihak yang berupaya mengganggu jalannya pembangunan di daerahnya masing-masing.
Menurut dia, Aceh butuh perdamaian, keamanan dan penegakan hukum agar pemerintah bisa bekerja maksimal untuk membangun kembali daerah ini pascakonflik dan tsunami.
“Nanti kalau sebuah proyek tidak bisa berjalan sesuai target, pemerintah lagi-lagi akan disalahkan,” katanya.
Ia mencontohkan, proses rehabilitasi dan rekonstruksi kembali Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, terkendala akibat tekanan dan teror dari para pihak karena rekanan tidak mau memberikan fee proyek.
“Saya minta masyarakat harus terus-menerus membantu agar proyek pembangunan bisa berjalan lancar, tanpa intimidasi dari pihak mana pun,” katanya. (komp/arrahmah.com)