AFRIKA (Arrahmah.id) – Kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner, siap untuk meningkatkan kehadirannya di Afrika, kata pemimpinnya Yevgeny Prigozhin kepada sebuah media di Afrika dalam wawancara audio yang dipublikasikan secara online pada awal pekan ini.
“Kami tidak mengurangi (kehadiran kami), bahkan kami siap untuk meningkatkan berbagai kontingen kami,” kata Prigozhin kepada Afrique Media yang berbasis di Kamerun. Wawancara melalui telepon tersebut diunggah di YouTube namun baru ditonton 1.400 kali hingga Jumat malam, lansir Arab News (28/7/2023).
Dalam wawancara tersebut, ia mengatakan bahwa Wagner telah memenuhi semua kewajibannya di benua itu, dan siap untuk mengembangkan hubungan lebih lanjut dengan negara-negara Afrika.
Bertempur di pihak Rusia, Wagner telah mengambil bagian dalam beberapa pertempuran paling berdarah dalam perang Ukraina. Namun, perannya di masa depan dipertanyakan ketika Prigozhin melakukan pemberontakan singkat bulan lalu dan Kremlin mengatakan bahwa ia akan meninggalkan Rusia menuju Belarusia, di mana beberapa pejuangnya mulai melatih pasukan Belarusia.
Namun, dia difoto di St Petersburg pekan ini selama KTT Rusia-Afrika, termasuk bersama seorang jurnalis dari Afrique Media.
Prigozhin mengonfirmasi kepada Afrique Media bahwa rotasi baru pasukan Wagner baru-baru ini telah tiba di Republik Afrika Tengah menjelang referendum konstitusional pada 30 Juli yang dapat membuat Presiden Faustin-Archange Touadera memperpanjang masa jabatannya.
“Pasukan baru telah tiba, kami mengendalikan wilayah republik,” katanya, tanpa menyebutkan ukuran pasukan.
Tentara bayaran Rusia, termasuk banyak dari Wagner, melakukan intervensi pada 2018 di pihak pemerintah CAR untuk memadamkan perang saudara yang telah berlangsung sejak 2012.
Peran Wagner di CAR, Mali, dan tempat lain di Afrika menjadi sumber kekhawatiran bagi pemerintah Barat, termasuk Prancis dan Amerika Serikat. Washington menuduh kelompok ini melakukan kekejaman yang meluas dan menjatuhkan sanksi terhadapnya sebagai organisasi kriminal.
Prigozhin menyangkal hal itu, dan mengatakan dalam wawancara bahwa semua aktivitas Wagner adalah sah dan bermanfaat bagi negara-negara tempat mereka beroperasi dan hubungan mereka dengan Rusia. (haninmazaya/arrahmah.id)