JAKARTA (Arrahmah.com) – Pemerhati kesehatan, Iskandar Sitorus mengatakan, sebaiknya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) tidak usah berkomentar aneh-aneh dan di luar tupoksinya.
“Walaupun LBP mengklaim Menteri Kesehatan ada dibawah lingkupnya, tapi masalah dokter jangan diuruslah. Karena sudah ada yang lebih expert, paham dan mumpuni asosiasi dan Kementerian Kesehatan yang mengurusi dokter. Artinya LBP tidak lebih faham tentang dokter ketimbang pendapat dari IDI,” tandas Iskandar Sitorus, sebagaimana dilansir Harian Terbit, Selasa (18/8/2020).
Sementara itu, Ketua Umum Badan Relawan Nusantara (BRN) Edysa Girsang mengatakan, wacana LBP yang akan mengimpor dokter membuktikan bahwa LBP adalah menteri segala-gala urusan.
Ia menyebut wacana impor dokter tersebut menunjukkan LBP tidak mengerti aturan dan tupoksi (tugas pokok fungsi)-nya.
“Inilah bahayanya bagi negeri ini. Kalau kekuasaan suka-suka yang merasa menguasai,” ujar Edysa kepada Harian Terbit, Selasa (18/8/2020).
Eki menegaskan, seharusnya LBP dan para menteri bekerja sesuai wewenangnya agar masing-masing bekerja guna meningkatkan kesejahteraan rakyat dan kualitas bagi bangsa.
“Inilah wajah negeri kita saat ini. Artinya kenapa seorang menteri mau mengambil alih walau cuma melalui pernyataan karena kepalanya lemah di mata para menteri. Nah inilah nasib negeri ini setelah 75 tahun merdeka. Ini kado buruk bagi negeri ini,” tandasnya.
Eki menuturkan, agar sistem pemerintahan berlaku sesuai konstitusi dan tidak berdasarkan kemauan penguasa maka harusnya wewenang parlemen untuk mengawasi dan evaluasi.
Namun kontrol tersebut, lanjut Eki, tidak berlaku karena parlemen saat ini hanya menjadi stempel pemerintah. Oleh karena itu jangan salahkan jika rakyat bersatu untuk menjalankan kedaulatannya.
“Kalau soal kapan itu rakyat akan bersatu maka rakyat memiliki caranya sendiri yang tak bisa diukur waktu,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.com)