BEIJING (Arrahmah.com) – Sebanyak 14 orang di Inggris menjalani tes kesehatan secara serius karena diduga terjangkit virus Corona, demikian informasi Public Health England, seperti dilansir The Guardian, Jumat (24/1/2020).
Dari 14 orang tersebut, 5 (lima) orang dinyatakan negatif dan sembilan lainnya masih menunggu hasil.
Sementara itu, dari Skotlandia, otoritas kesehatan setempat sudah mengkonfirmasi bahwa lima orang sedang menjalani pemeriksaan setelah diduga mengalami gejala penyakit (seperti gejala Coronavirus). Para pasien sedang menjalani uji kesehatan secara serius di Rumah Sakit Royal Victoria.
Menyikapi penyebaran virus Corona, Komite darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih berpegang teguh pada kesimpulan bahwa “terlalu dini” untuk menyatakan darurat kesehatan masyarakat internasional atas wabah Coronavirus.
Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal WHO, mengatakan, jangan sampai terjadi kekeliruan, karena saat ini situasi darurat berada di China, sehingga belum menjadi darurat kesehatan global.
“Jangan salah. Ini darurat di Cina. Tetapi itu belum menjadi darurat kesehatan global. Itu mungkin belum menjadi satu,” terangnya.
Meski demikian, dirinya mengakui bahwa sejauh ini sebanyak 584 kasus telah dilaporkan ke WHO.
Merebaknya virus Corona membuat semua universitas di Inggris mengatakan mereka terus memantau wabah tersebut. Apalagi banyak mahasiswa asal China yang hendak pulang merayakan Tahun Baru (Imlek) di kampung halamannya mengurungkan niat akibat takut tidak bisa kembali lagi ke Inggris akibat harus menjalani karantina.
University of Chester mengatakan telah memberi tahu para mahasiswanya saat ini di Inggris bahwa jika mereka kembali ke Cina untuk Tahun Baru Cina, mereka tidak akan diterima kembali tanpa masa karantina yang sesuai.
Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan pihaknya telah mengkonfirmasi kasus kedua virus Corona pada pria yang bepergian dari Wuhan. Kementerian kesehatan setempat mengatakan, pria berusia 40-an itu adalah penduduk kota Cina tempat wabah dimulai dan tiba di Jepang pada 19 Januari.
Dari Australia, satu orang dikabarkan masuk karantina dan akan menjalani pengujian setelah diduga terjangkit virus Corona.
Orang itu ditempatkan di karantina rumah sakit yang tidak disebutkan namanya dan akan menjalani tes pada hari ini setelah tiba dalam penerbangan ke Sydney, demikian kata juru bicara Kementerian Kesehatan New South Wales.
Dari Amerika Serikat, pihak berwenang di negara bagian Texas sedang menyelidiki kasus dugaan infeksi kedua di AS untuk virus Corona, demikian menurut pejabat setempat di Brazos County, barat laut Houston, Texas.
Sebelumnya, pemerintah provinsi Hubei dan kota Wuhan menerapkan pemeriksaan suhu bagi seluruh masyarakat menyusul jumlah kematian yang meningkat tajam di angka 25 orang akibat Coronavirus.
Pasukan Garda Nasional China sudah diturunkan guna membantu otoritas kesehatan sebagai dukungan pengamanan.
Jumlah kematian diperkirakan bakal bertambah, karena 830 orang dinyatakan positif terinfeksi virus yang menyerang sistem pernafasan manusia tersebut.
Dari total 830 kasus terinfeksi yang sudah dikonfirmasi kebenarannya, 177 orang dinyatakan dalam kondisi serius, dan 34 orang nampak ada harapan untuk sembuh dan dipulangkan dari instalasi isolasi otoritas kesehatan setempat.
Sementara dari AFP melaporkan, Komisi Kesehatan Nasional di China mengatakan bahwa selain 830 kasus yang dikonfirmasi, pihak berwenang saat ini juga fokus memeriksa 1.072 kasus yang diduga virus.
Sementara itu, pemerintah Korea Selatan dikabarkan telah mengkonfirmasi kasus virus kedua di negara itu.
Coronavirus dikabarkan sudah masuk ke Jepang, Korea Selatan, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Amerika Serikat.
(ameera/arrahmah.com)