KIEV (Arrahmah.id) — Sebuah video beredar secara daring di tengah perang Rusia dan Ukraina. Video itu memuat sosok dengan wajah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan meminta warga Ukraina “meletakkan” senjata ke Rusia.
“Ternyata tidak mudah jadi Presiden,” katanya di belakang podium dikutip Reuters, Jumat (17/3/2022).
Dia menyatakan bahwa ia telah memutuskan untuk mengembalikan Donbas di Ukraina timur ke Rusia, rumah bagi pemberontak pro Moskow. Ia juga mengatakan bahwa upaya pasukannya dalam perang telah gagal.
“Saran saya kepada Anda adalah meletakkan senjata dan kembali ke keluarga Anda. Tidak ada gunanya mati dalam perang ini. Saran saya kepada Anda adalah untuk hidup. Saya akan melakukan hal yang sama,” ujarnya lagi.
Meski begitu, video itu ternyata palsu. Media Inggris Sky News memverifikasinya dan menyebutnya deepfake.
Deepfake adalah teknologi yang memanipulasi objek secara visual dan audio. Ini adalah teknik untuk sintesis citra manusia menggunakan kecerdasan buatan.
“Kepala Zelensky terlalu besar untuk tubuh yang telah dilampirkan secara digital … Seorang penerjemah yang bekerja untuk Sky News juga mengatakan bahwa suara dalam video itu lebih dalam dan lebih lambat dari suara normal Mr Zelensky,” tulis media itu.
Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Februari. Peperangan sudah terjadi 22 hari, namun Rusia belum juga bisa melumpuhkan ibu kota Kiev.
Dari data Ukraina, 1700 orang telah Texas sementara 3 juta lain mengungsi. Terbaru, Rusia dilaporkan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Jepang mengirimkan kapal-kapal perang untuk membawa pasukan militer baru ke Ukraina. (hanoum/arrahmah.id)