JAKARTA (Arrahmah.com) – Viral di media sosial video puluhan massa menginjak-injak baliho bergambar Habib Rizieq Sihab dan melemparinya dengan tomat viral sejak Senin malam (27/7/2020).
Para pendemo menyebut manusia dalam foto itu adalah sampah yang tidak boleh ada di Indonesia.
“Manusia di foto ini adalah sampah. Dia tidak berguna lagi. Jadi tidak ada tuntutan bahwa kita mencemarkan nama baik karena dia sudah mengkhianati negeri ini, tidak mengakui kemenangan Pak Jokowi, dan bahkan dia tidak meminta bantuan kepada Pak Jokowi,” kata seorang orator berkacamata hitam.
“Jadi silahkan saja teman-teman, ini manusia sampah yang tidak boleh ada di sini. Dan ketika nanti mau pulang, kita tolak ramai-ramai,” lanjutnya.
Demonstran lainnya menyerukan agar foto Habib Rizieq dibakar. Beberapa pendemo yang mengenakan baju merah putih langsung menginjak-injak foto Habib Rizieq. Ada pula yang melemparinya dengan tomat.
Setelah itu, demonstran mencoba membakar foto Habib Rizieq. Mereka terlebih dahulu menyiram foto itu dengan bensin. Pendemo kemudian menyalakan korek api dan membakarnya, tetapi tidak mempan.
Setelah gagal membakar foto Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), para demonstran pun merobek-robek foto tersebut.
Berdasarkan pengamatan pada video itu, peristiwa tersebut diduga terjadi di depan kompleks DPR RI, Jakarta pada 27 Juli 2020.
“Hari ini Ormas Neo PKI demo didepan gedung DPR RI, didepan aparat kepolisian mereka menginjak, merobek dan membakar Foto Imam besar Habib rizieq shihab,” tulis akun @Par3w4_Minang, Senin (27/07/2020).
Pegiat media sosial Enggal Pamukty juga ikut membagikan video tersebut. Ia menyebut aksi massa dalam video itu mirip gaya PKI memusuhi Islam pada tahun 1965.
“Pada ga belajar dari sejarah. Padahal udah gw twitkan minggu lalu. Tahun 65 PKI cuma modal Agi-Prop, memusuhi semua kelompok (termasuk kel. Islam). Pas sekalinya dimatiin ngakunya Sukarnois,” tulis Enggal Pamukty.
Setelah kejadian yang mengundang kemarahan umat Islam itu, pada malam harinya umat Islam mendatangi kediaman Budi Djarot, namun yang bersangkutan telah melarikan diri.
Dalam video yang beredar luas, tampak massa umat Islam mendatangi sebuah rumah pada malam hari yang disebut sebagai kediaman Boedi Djarot.
“Apapun alasannya, kami tidak terima foto Imam Besar kami dicoret-coret dan dicaci maki,” ujar seorang umat Islam dalam video tersebut, sebagaimana dilansir Fakta Kini.
Hingga kini umat Islam masih terus mencari lokasi persembunyian yang diduga menjadi otak pembakaran foto Habib Rizieq Shihab di depan gedung DPR itu.
Ketua Umum DPP FPI KH Shobri Lubis menegaskan bahwa umat Islam harus menegakkan hukum Islam kepada massa gerombolan PKI itu.
“Umat Islam harus menegakkan hukum Islam. Kalau berhadapan umat Islam, resiko yang dihadapi gerombolan PKI itu. Silahkan polisi memproses hukum, masyarakat mempunyai hukum adat, umat Islam punya hukum Allah,” jelas Kyai Shobri, lansir Fakta Kini.
(ameera/arrahmah.com)