BEIRUT (Arrahmah.com) – Video prajurit TNI menghalau tank milik “Israel” viral di media sosial. Tank “Israel” tersebut hendak masuk ke wilayah Libanon.
Dalam video berdurasi 41 detik, tank Markava milik “Israel” telah mengarahkan meriam tank ke arah Libanon dan ada sejumlah tentara Lebanon yang membawa senjata antitank.
Prajurit ada di tengah-tengah ketegangan antara militer “Israel” dan Libanon yang sama-sama siap saling serang.
Prajurit TNI tampak mengibarkan bendera hijau dan ada yang mengenakan rompi berwarna biru. Akhirnya ketegangan itu mereda. Saling serang antara militer “Israel” dan Libanon batal.
Komandan Pusat Misi Pasukan Perdamaian (PMPP) Mayjen TNI Victor Hasudungan Simatupang membenarkan hal tersebut.
“Jadi itu beritanya tanggal 2 Juni 2020. Jadi anggota kita yang ada di blue line. Kita satu kompi setiap saat berjaga di perbatasan negara “Israel” dan Libanon. Itu tapal batas yang digariskan oleh PBB,” katanya saat dihubungi awak media, Sabtu (20/6/2020).
Mayjen Victor menuturkan, peristiwa terjadi tak hanya 41 detik seperti dalam rekaman video yang beredar. Peristiwa itu berlangsung sekitar 4 jam.
Dia menjelaskan, tiap menit dari peristiwa tersebut semakin meningkatkan ketegangan karena jumlah militer dan alutsista kedua belah pihak makin banyak. Namun prajurit TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda XXIII-M untuk United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL) berhasil membuat situasi reda.
“Jadi anggota kita di sana lihat pergerakan kendaraan tempur “Israel”, jam per jam jumlahnya bertambah. Kemudian dari pihak Libanon juga mengerahkan personel antitank. Keadaan kan semakin genting, memanas. Jadi pasukan kita melerai, karena itu tugas pokok pasukan perdamaian PBB di sana dengan SOP. Itu sudah kita latih di TNI, kalau ada ketegangan di kedua negara, TNI harus menengahi kedua negara,” ujar Victor.
Victor menegaskan, pasukan perdamaian TNI berada pada posisi netral alias tidak memihak salah satu negara. Menurutnya, apa yang terjadi di wilayah tersebut jadi tanggung jawab prajurit TNI yang jadi pasukan perdamaian PBB.
Terdapat sekitar 400 km perbatasan antara “Israel” dan Lebanon yang dijaga prajurit TNI. Perbatasan di laut ikut dijaga TNI yang mengerahkan kapal perangnya di Laut Tengah.
“Pasukan kita di sana sekarang ada 1.254 orang, termasuk Angkatan Laut kita, ada kapal perang kita sana. Di Laut Tengah kita patroli laut di situ supaya tak ada serangan atau bantuan yang mencederai perjanjian kedua negara,” jelasnya.
(ameera/arrahmah.com)