BOGOR (Arrahmah.id) – Pernyataan Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan, terkait sumpah siap injak Al-Qur’an menuai kontroversi dan membuat masyarakat geram.
Seperti dilansir RadarBogor, pernyataan kontroversial itu diucapkan oleh Iwan saat sedang menjawab pertanyaan wartawan terkait isu jual beli jabatan dalam pelantikan eselon IV dan III B di Pemkab Bogor.
“Nu jual saha? Nu meuli Saha (yang jual siapa? Yang beli siapa?). Gini, kalau soal jual beli jabatan, saya ngomongnya sambil nginjek (injak) Al Qur’an,” ujar Iwan kepada para wartawan.
Pernyataan itu pun sontak viral di media sosial dan menuai banyak kecaman dari berbagai pihak.
Atas kegaduhan yang disebabkannya, Iwan pun kemudikan memberikan klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka kepada seluruh umat Islam. Dalam klarifikasinya, Iwan mengaku khilaf atas ucapannya menginjak Al-Qur’an.
“Mohon maaf kalimat itu yang keluar, itu untuk menegaskan. Manusia itu tempatnya khilaf, kepada seluruh umat Muslim, saya mohon maaf jika merasa terganggu,” kata Iwan pada Senin (27/2/2023).
Iwan kemudian menuturkan jika dirinya besar di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes), sehingga tidak ada niat sedikitpun bermaksud merendahkan Al-Qur’an dan umat Islam.
“Saya lahir di lingkungan ponpes, saya besar di Ponpes Nurul Haq Cisarua, masih satu keluarga. Saya banyak belajar di sana dan diajarkan bagaimana memuliakan Al-Qur’an. Jadi tidak ada sedikit pun niat ke arah sana,” lanjutnya.
Iwan juga menceritakan konteks dirinya khilaf mengucapkan kalimat injak Al-Qur’an.
Saat itu, dia baru saja selesai mengikuti peringatan Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) dan Konferensi MWC NU Cigombong pada hari Selasa (21/2).
Setelah itu, sejumlah wartawan datang dan mewawancarainya, hingga saat dirinya hendak meninggalkan lokasi. Salah satu yang ditanyakan terkait isu jual beli jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
“Setelah itu ada doorstop dan saya pikir selesai, karena waktunya juga cukup panjang. Tapi ada salah satu wartawan yang sudah doorstop itu bertanya ke saya yang sudah di dalam mobil. Jadi kendaraan sudah mulai jalan, waktu itu saya menyampaikan soal penegasan tidak ada jual beli jabatan,” terangnya.
Iwan mengatakan saat itu Ia sangat ingin menegaskan bahwa tidak ada jual beli jabatan di lingkup Pemkab Bogor. Namun dirinya mengaku keliru dalam berucap soal Al-Qur’an.
“Sebagai Muslim, karena imam saya Al-Qur’an, saya menjunjung betapa tingginya Al-Qur’an. Tapi memang ada kalimat yang saya khilaf karena di luar jangkauan, itu posisinya ada lima kegiatan hari itu dan itu di kegiatan terakhir. Jadi dalam kondisi capek dan tiba-tiba diberi pertanyaan seperti itu, ada kalimat yang khilaf,” ungkapnya. (rafa/arrahmah.id)