JAKARTA (Arrahmah.id) – Pengguna media sosial sedang ramai membicarakan tentang salah satu perusahaan jasa transportasi yang menyediakan layanan berbasis online, yakni Grab. Pasalnya, salah seorang netizen mengunggah tangkapan layar dari Instagram Story milik Chloe Tong, istri dari pendiri Grab, yang dinilai secara terang-terangan mendukung “Israel”.
Chloe Tong adalah istri salah satu pendiri Grab Anthony Tan dari Singapura. Chloe juga merupakan putri mantan bankir Malaysia dan pemilik The Edge Media Group, Tan Sri Tong Kooi Ong.
Dalam Instagram Story-nya, Chloe Tong mengunggah postingan yang menyatakan bahwa “Israel” adalah destinasi liburan favoritnya.
“Hatiku sangat sakit dan aku belum mengatakan apapun karena aku kehabisan kata. Aku merasa sangat mencintai ‘Israel’ tahun ini. Aku menyimpannya untuk diriku sendiri, hanya melihat video dan berdoa, aku bertanya-tanya mengapa” tulis Chloe Tan.
Unggahan tersebut sontak dibanjiri beragam komentar dari netizen. Banyak dari netizen yang menilai tulisan Chloe Tong menunjukkan keberpihakannya kepada “Israel”.
Tidak sedikit pula netizen yang menyerukan agar masyarakat menghapus aplikasi Grab dan tidak menggunakan jasanya.
“ehem founder grab pro israel ek dah boleh uninstall apps grab tu,”Tulis @/amyranadyaa di X/Twitter pada Jumat (3/11/2023).
Dalam sebuah pernyataan, Grab membagikan tangkapan layar tentang seorang individu mengklarifikasi apa yang mereka unggah di platform pribadinya beberapa minggu lalu.
Grab tidak menyebutkan secara gamblang apakah yang mereka maksud adalah Chloe atau bukan. Namun banyak yang mengasumsikan unggahan itu untuk mewakili Chloe.
“Tangkapan layar Instagram Stories saya sebelumnya dari beberapa minggu yang lalu tiba-tiba muncul kembali dan secara jahat diambil di luar konteks dan dibagikan untuk membangkitkan lebih banyak kebencian. Instagram story saya dibuat sebelum saya memahami semua yang terjadi dengan Israel dan Gaza. Seperti umat manusia lainnya, saya harapkan untuk gencatan senjata dan perdamaian. Saya sangat sedih dan merasa sangat tidak berdaya atas hilangnya nyawa tak berdosa,” bunyi klarifikasi yang diunggah Grab.
Grab, dalam pernyataan resminya juga mengatakan mereka berdiri di sisi kemanusiaan dan mengharapkan perdamaian.
“Kami tidak mendukung segala bentuk kekerasan dan sebagai peserta United Nations Global Compact (UNGC), kami sejalan dengan prinsip-prinsipnya, dan menghormati perlindungan hak asasi manusia,” kata Grab.
Grab memilih untuk menonaktifkan bagian komentar atas pernyataan mereka yang diunggah di Instagram. Sedangkan untuk unggahan di Facebook, Grab membatasi akses komentar.
Hal serupa juga terjadi pada pernyataan yang dibagikan di halaman Twitter mereka, di mana hanya pihak Grab yang disebutkan dalam unggahan tersebut yang dapat membalas. (Rafa/arrahmah.id)