JAKARTA (Arrahmah.id) – Baru-baru ini salah satu perguruan tinggi yang terletak di Kota Bandung tengah menjadi sorotan publik lantaran diduga mengkampanyekan LGBT dalam kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru.
Nama Institut Teknologi Bandung (ITB) saat ini menjadi viral di sosial media usai diduga melakukan kampanye yang mendukung LGBT. Hal tersebut pun terkuak ketika proses pengisian formulir pendaftaran mahasiswa baru.
Sebagaimana yang kita ketahui, jenis kelamin terbagi menjadi 2 pilihan, yakni pria dan wanita. Namun, pada formulir pendaftaran ITB terlihat bahwa pemilihan jenis kelamin dalam formulir tersebut ada 3 opsi, yakni pria, wanita dan ‘non-biner’.
Penyebutan ‘non-biner’ sendiri merujuk pada seseorang yang tidak mengidentifikasi dirinya dengan jenis kelamin tertentu.
Tak hanya itu, dalam kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) yang diselenggarakan oleh ITB juga mendapat kritik dari para warganet karena diduga membatasi waktu untuk salat Maghrib bagi para mahasiswa baru yang tengah mengikuti PMB.
Lewat unggahan sosial media di akun @alinnerosida, sebuah narasi berbunyi “Ada apa dengan ITB Hari Ini?” terkait dugaan kampanye LGBT di PMB ITB pun menarik perhatian publik.
“Awalnya mengabaikan berbagai berita tenang OSKM. Tapi setelah memperoleh cerita dari seorang teman tentang realita di lapangan. Sungguh bergemuruh dada ini. Sudah selayaknya alumni menggulirkan petisi atau apapun untuk menegur secara tegas terjadinya hal ini.”
Akun tersebut juga menyebutkan beberapa kutipan poin dari sumber lain yang diketahui merupakan teman dari pemilik akun yang menyayangkan adanya orasi dugaan LGBT dan pembatasan waktu salat Maghrib di PMB ITB.
“Di grup 9x banyak yang anaknya masuk ITB taun ini, oskmnya ada beberapa issue
– waktu sholat maghrib ga cukup
– quesioner dari sponsor *** di pertanyaan jenis kelamin ada pilihan non biner.
(ameera/arrahmah.id)