YERUSALEM (Arrahmah.id) — Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk video AI berjudul “Tahun Depan di Yerusalem,” yang beredar di platform ekstremis berbahasa Ibrani. Video tersebut memperlihatkan Masjid Al-Aqsa dibom dan diganti dengan apa yang disebut Bait Suci Ketiga.
Dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency (20/4/2025), kementerian menyebut video tersebut sebagai “provokasi sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan serangan terhadap tempat-tempat suci Islam dan Kristen di Yerusalem yang diduduki.”
Dikatakan bahwa kepemimpinan sayap kanan Israel merasa “berani untuk memajukan agenda Yahudisasi dan kolonialnya di tengah reaksi internasional yang lemah terhadap kejahatan genosida yang sedang berlangsung, khususnya di Gaza.”
Kementerian mendesak masyarakat internasional dan badan-badan PBB untuk menanggapi hasutan tersebut dengan serius dan mengejar tindakan hukum berdasarkan hukum internasional untuk menghentikan tindakan sepihak Israel terhadap Palestina.
Sementara pejabat Israel mengatakan status quo di Al-Aqsa dipertahankan, Wakaf Islam di Yerusalem telah menolak klaim ini.
Status quo mengacu pada pengaturan pra-1967 di mana wakaf mengawasi situs tersebut dan hanya umat Muslim yang diizinkan untuk beribadah di sana.
Pada hari Senin, wakaf mengatakan pelanggaran berulang terhadap kesucian situs tersebut menandai “pelanggaran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap status historis, agama, dan hukumnya sebagai situs Muslim yang hanya diperuntukkan bagi ibadah Muslim.”
Kelompok sayap kanan sebelumnya menyerukan serangan massal ke kompleks Al-Aqsa selama hari raya Paskah Yahudi, yang dimulai Minggu lalu.
Sejak tahun 2003, otoritas Israel telah mengizinkan pemukim memasuki kompleks tersebut hampir setiap hari.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel tahun 1967 dan secara sepihak mencaplok kota tersebut pada tahun 1980, sebuah tindakan yang tidak diakui oleh masyarakat internasional.
Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga dalam Islam. Orang-orang Yahudi menyebut kawasan itu sebagai Bukit Bait Suci, karena diyakini merupakan lokasi dua kuil Yahudi kuno. (hanoum/arrahmah.id)