HANOI (Arrahmah.com) – Vietnam menderita kekeringan terburuk dalam hampir satu abad dengan salinisasi yang menghantam petani khususya di wilayah delta Mekong selatan, ungkap para ahli.
Salinisasi adalah peningkatan kadar garam di permukaan tanah. Kondisi ini terjadi akibat proses penguapan yang menarik air dari dalam tanah dengan membawa serta kandungan garam ke permukaan.
“Ketinggian air Sungai Mekong telah turun ke level terendah sejak 1926, yang mengarah kepada kekeringan terburuk dan salinisasi di sana,” Nguyen Van Tinh, wakil kepala departemen hidrolik di bawah Kementerian Pertanian, mengatakan kepada AFP, lansir Arab News, Rabu (2/3/2016).
Mekong, yang berada di dataran rendah dan wilayah yang sangat dibudidayakan, adalah rumah bagi lebih dari 20 juta orang dan merupakan lumbung padi negara itu.
Budidaya Intensif dan naiknya permukaan air laut telah menjadikannya sebagai salah satu daerah yang paling sensitif secara ekologis di dunia.
Para ilmuwan menyalahkan fenomena El Nino yang berlangsung sepanjang tahun 2015-2016, yang merupakan El Nino yang terkuatdalam sejarah, sebagai penyebab kekeringan saat ini.
Kekurangan air juga telah menghambat pertanian di negara tetangganya seperti Kamboja, Laos, Thailand dan Myanmar.
Le Anh Tuan, seorang profesor perubahan iklim di University of Can Tho di jantung wilayah Mekong, mengatakan bahwa sebanyak 40-50 persen dari 2,2 juta hektar (5,4 juta are) lahan pertanian di delta itu telah dilanda salinisasi.
“Kami tidak memiliki langkah-langkah khusus untuk mengurangi situasi ini,” ungkap Tuan kepada AFP.
Dia juga menambahkan, warga telah dianjurkan menyimpan air untuk keperluan rumah tangga ketimbang untuk pertanian.
(ameera/arrahmah.com)