IRAN (Arrahmah.com) – Mengerikan, sebuah video yang tercatat di Youtube dipublikasikan pada September tahun lalu, dimana seorang Ulama Ahlu Sunnah dari Iran, Syaikh Abu Muntasir al-Baluchi mengungkap kemusyrikan Syi’ah Rafidhah tentang “Siapa yang disembah Syi’ah Rafidhah sebenarnya”, “Pada kenyataannya mereka menyembah Ali bukanlah Allah Subhanahu wa Ta’ala“, ujar Syaikh.
Di dalam video tersebut, Syaikh Abu Muntasir menjelaskan bahwa seorang penyanyi Syi’ah terkenal, Jawad Zaker, yang adalah seorang sahabat dekat Khomeini, yang telah mati karena sakit kanker, mengatakan dengan jelas bahwa dia menyembah Haydar (Ali), Zaker melantunkan syair-syair yang jelas-jelas merupakan bentuk kekufuran, “Saya menyembah Haydar (Ali)”, kata Zaker dalam nyanyiannya.
Zaker juga melantunkan sya’ir yang menafsirkan surat Al-Fatihah dengan penafisran versi Rafidhah, yang didedikasikan untuk para Imamnya. Menafsirkan Al-Fatihah ayat: 6 sebagai, “Jalanmu (Hussein) adalah ‘jalan yang lurus'” , Al-Fatihah: 3 ia menafsirkan sebagai, “Ibu anda Al-Zahra (Fatimah) adalah Ar-Rahmanu Rahim”, Al-Fatihah: 4 ditafsirkan menjadi, “Zainab adalah pemilik hari pembalasan”, “Hanya engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada engkaulah kami meminta pertolongan”, Al-Fatihah: 5 yang ditafsirkan Zaker.
Syaikh mengatakan, bahwa itu adalah dasar orang-orang Syi’ah yang disembunyikan “Ulama” Syi’ah dari kaum Muslimin dan massa Syi’ah pada umumnya.
Tak hanya itu dalam bait yang lainnya, Zaker dengan lantang menyatakan, “La Muhammad illa Ali”, “Laillaha illa Zahra”, “Laillaha zainab”!!! Nau’dzubillah tsumma Naudzubillah. Dan orang-orang Syi’ah Rafidhah menggemari sya’ir-sya’ir Musyrik Jawad Zaker, dan tidak ada “Ulama” Syi’ah yang mengutuk Jawad Zaker, menandakan mereka mendukung dan meyakini hal yang sama. Masih banyak fakta lainnya yang dipaparkan Syaikh Abu Muntasir.
Wahai kaum Muslimin, simaklah dengan baik-baik video ini, mereka (Rafidhah) bermanis muka di depan kaum Muslimin dengan menunjukkan bahwa mereka adalah Muslim, padahal di belakang secara terang-terangan mereka melakukan kesyirikan kepada Allah Rabbul ‘alamiin. (siraaj/arrahmah.com)