(Arrahmah.com) – Yayasan media Al-Furqan, sayap media Departemen Informasi mujahidin Daulah Islam Irak, bekerja sama dengan Yayasan Media Al-Fajr kembali merilis video hasil operasi jihad terbaru mereka. Video yang berjudul Shalil Ash-Shawarim 3: Hadmul Aswar (Gemerincing Pedang-pedang yang Tajam # 3: Meruntuhkan Tembok-tembok Pagar) tersebut terbagi menjadi dua bagian. Video bagian pertama berdurasi 39 menit 21 detik dan video bagian kedua berdurasi 41 menit 22 detik.
Video terbaru ini diilhami oleh firman Allah Ta’ala: “Dan mengapa kalian tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang tertindas, baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak yang berdoa: “Ya Rabb kami, keluarkanlah kami dari negeri yang penduduknya zalim ini. Berilah kami pelindung dari sisi-Mu berilah kami penolong dari sisi-Mu.” (QS. An-Nisa’ [4]: 75)
Hadmul Aswar atau “meruntuhkan tembok-tembok pagar” merupakan fase baru dalam perjalanan amal jihad di Irak, yang dimulai sejak bulan suci Ramadhan 1433 H. Dalam fase jihad baru ini, mujahidin kembali bangkit dan kembali ke wilayah-wilayah yang dahulu telah mereka kuasai kemudian mereka menarik mundur pasukan dari wilayah-wilayah tersebut sebagai sebuah taktik perang. Wilayah-wilayah itu kini mereka datangi dan rebut kembali dari rezim Syiah Irak boneka Iran dan Barat. Video ini mendokumentasikan amal-amal jihad pada fase baru ini.
Di sebuah padang pasir, nampak Abu Thalhah Al-Anshari dan rekan-rekannya berkumpul. Mereka adalah bagian kecil dari lebih dari 100 mujahidin yang berhasil melarikan diri dari penjara militer Tasfirat di kota Tikrit. Mereka berhasil kabur dan bergabung kembali dengan mujahidin Daulah Islam Irak setelah pasukan mujahidin Daulah Islam Irak menyerang penjara dan membebaskan para mujahidin yang tertawan. Abu Thalhah Al-Anshari dan rekan-rekannya bersyukur kepada Allah atas kebebasan mereka.
Abu Thalhah Al-Anshari menceritakan bahwa puluhan mujahidin di penjara Tasfirat, kota Tikrit telah diseret ke tiang gantungan di ibukota Baghdad oleh rezim Syiah Irak. Mujahidin pun memutuskan dan merancang usaha untuk kabur dari penjara. Rasa takut telah dibuang dari hati mereka sejak peristiwa kebakaran yang melanda penjara Tasfirat di awal tahun 2011 M. Ia menceritakan berbagai penyiksaan keji, kezaliman dan penistaan yang dilakukan oleh rezim Syiah Irak terhadap umat Islam sunni di dalam penjara. Ia menyerukan kepada umat muslim sunni Irak untuk bangkit melawan kezaliman dan penindasan tersebut.
Video bagian Pertama
Operasi jihad di propinsi Anbar
Operasi pertama adalah pengepungan dari segala arah dan serbuan dahsyat terhadap markas militer rezim Syiah Irak di propinsi Anbar. Mujahidin mengerahkan senapan mesin berat, roket RPG, dan bom mobil sehingga berhasil menaklukkan markas militer Anbar. Mujahidin kemudian meledakkan dan membakar markas militer tersebut sampai rata dengan tanah.
Video kemudian menampilkan rekaman ceramah Amir Daulah Islam Irak, Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi hafizhahullah:
“Allah telah mengetahui kelemahan kita, maka Allah pun memberikan kekuasaan kepada kita tanpa melalui proses ujian yang sejati. Sampai ketika dunia telah melihat kelemahan Amerika, sekutu-sekutunya dan antek-anteknya dalam menghadapi sekelompok kecil kaum beriman, dan masyarakat meyakini bahwa cahaya Allah tidak bisa dipadamkan dengan mulut orang-orang kafir dan bahwa kemenangan berasal dari sisi Allah sehingga tentara-tentara dan peralatan perangnya tidak bisa mencegahnya, maka datanglah musibah atas negara yang masih belia dan tibalah sunnah ujian dan seleksi, maka ujian pun memuncak dan kesulitan pun semakin berat sehingga mata berputar-putar kebingungan dan jantung naik ke tenggorokan, bumi yang luas terasa sempit, dan muncul praduga-praduga buruk terhadap Allah Ta’ala…
Namun kaum muslimin tidak akan bisa dikalahkan selamanya, meski mereka kalah dalam satu pertempuran atau beberapa pertempuran…jika kebatilan mampu menyerbu dan merajalela, maka sesungguhnya kebenaran mampu meraih kemenangan akhir dan menegakkan negara.”
Video kemudian beralih kepada sekelompok mujahidin di padang pasir. Mereka adalah sebagian kecil dari 100an mujahidin yang berhasil kabur dari penjara Tasfirat di kota Tikrit. Abu Mu’awiyah Al-Anshari, komandan mereka, menerangkan kepada anggota kelompoknya bahwa seorang mujahid yang berada dalam penjara taghut Syiah Irak memiliki kewajiban untuk membebaskan diri mereka sendiri dari penjara. Dan kaum muslimin lainnya, khususnya mujahidin, memiliki kewajiban untuk membebaskan saudara mereka yang berada dalam penjara musuh.
Operasi serangan terhadap markas militer di propinsi Diyala
Dengan keberanian luar biasa dan teriakan takbir yang membahana, mujahidin Daulah Islam Irak menyerbu sebuah markas militer rezim Syiah Irak di propinsi Diyala. Dengan senapan serbu, senapan mesin berat dan roket RPG, mujahidin menaklukkan markas militer. Semua tentara dalam markas militer tersebut ditembak, markas kemudian dibakar ludes oleh mujahidin dan mujahidin merebut banyak senjata, amunisi dan beberapa kendaraan militer jenis Hammer.
Mujahidin membebaskan seekor unta yang “terpenjara” di sebuah lubang di padang pasir
Mujahidin adalah orang-orang memiliki kasih sayang yang tinggi terhadap orang-orang beriman dan makhluk Allah lainnya. Di sebuah lubang di padang pasir, para mujahidin yang berhasil kabur dari penjara Tasfirat di Tikrit bekerja keras untuk menyelamatkan dan mengeluarkan seekor unta yang terjatuh dalam lubang. Usaha mereka berhasil, segala puji bagi Allah Ta’ala semata.
Operasi penyergapan di wilayah Hadid, propinsi Diyala
Sebuah regu jihad berkekuatan enam orang mujahid melakukan operasi penyergapan terhadap konvoi kepolisian rezim Syiah Irak di kota Hadid, propinsi Diyala. Dalam pertempuran itu mujahidin menewaskan belasan polisi, termasuk beberapa perwira tinggi kepolisian. Dua buah helikopter dikerahkan oleh rezim Syiah Irak untuk memukul mundur keenam mujahid tersebut, namun mujahidin justru berhasil menembak jatuh sebuah helikopter dan merusak helicopter lainnya sehingga memaksa helikopter tersebut kabur. Mayat-mayat polisi berserakan di mobil-mobil kepolisian dan kebun-kebun sekitar lokasi pertempuran. Mujahidin membakar mobil polisi dan kemudian mundur dengan selamat dari wilayah pertempuran.
Operasi serangan terhadap posko pemeriksaan militer di Baghdad
-
Mujahidin melakukan serangan malam terhadap sebuah posko pemeriksaan militer di Baghdad Utara. Dalam serangan tersebut, lima tentara rezim Syiah Irak yang berjaga dalam posko tewas tanpa bisa memberi perlawanan sedikit pun terhadap regu serbu mujahidin.
-
Mujahidin juga melakukan serangan siang terhadap sebuah posko pemeriksaan militer di Baghdad Utara. Dalam serangan tersebut, lima tentara rezim Syiah Irak yang berjaga dalam posko tewas tanpa bisa memberi perlawanan sedikit pun terhadap regu serbu mujahidin.
-
Mujahidin melakukan serangan malam terhadap posko polisi rezim Syiah Irak di Baghdad Selatan. Mujahidin memberondong posko polisi dengan senapan mesin berat tanpa memberi kesempatan mereka untuk member perlawanan. Semua polisi dalam posko tewas dan mobil kepolisian hancur.
-
4. Regu mujahidin bersenjatakan senapan berperedam suara menyerang sebuah posko pemeriksaan militer di Baghdad. Semua tentara dalam posko tewas ditembak oleh mujahidin. Mujahidin merebut banyak senjata dari posko tersebut.
-
Mujahidin kembali melakukan serangan malam terhadap sebuah markas militer rezim Syiah Irak di Baghdad Selatan. Mujahidin mengerahkan senapan serbu, senapan mesin berat, granat dan roket RPG. Semua tentara dalam posko ditembak mati. Mujahidin merebut banyak senjata dan amunisi dari markas tersebut.
-
Regu mujahidin bersenjatakan senapan berperedam suara menyerang mobil yang dikendarai seorang perwira Departemen Dalam Negeri dan menembaknya sampai mati.
-
Mujahidin menyerang sebuah posko polisi rezim Syiah Irak di ibukota Baghdad. Mujahidin menembak mati semua polisi dalam posko, merampas senjatanya dan mengibarkan bendera tauhid di posko.
-
Regu mujahidin bersenjatakan senapan berperedam menembak mati seorang perwira Departemen Dalam Negeri rezim Syiah Irak yang sedang berada dalam mobil dinasnya.
Operasi jihad di Kirkuk
Mujahidin melakukan serangan malam terhadap sebuah markas militer rezim Syiah Irak di kota Kirkuk. Mujahidin menembak mati banyak tentara, sementara tentara lainnya memilih kabur, meninggalkan peralatan tempur, kendaraan tempur dan markas mereka jatuh ke tangan mujahidin. Mujahidin merebut senjata dan amunisi, lalu membakar kendaran dan markas militer sampai ludes.
Video kemudian menampilkan pesan Amir Daulah Islam Irak, Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi:
“Adapun kalian wahai orang-orang Rafidhah para pendengki
Kami adalah putra-putra Hasan dan Husain, cucu-cucu Abu Bakar, Umar dan Dzun Nurain; kakek kami adalah Haidarah Al-Karrar Amirul Mu’minin Ali. Adapun kalian adalah Syiah Majusi, cucu-cucu Abu Lu’luah, Ibnu Saba’ dan Rustum. Kakek kalian adalah Kisra Persia. Mustahil, mustahil, Syiah Majusi mengalahkan anak-anak Hasan dan Husain.”
Video kemudian beralih ke padang pasir, di mana satu regu mujahidin beranggotakan para mujahidin yang berhasil kabur dari penjara militer Tasfirat di kota Tikrit. Mereka telah bergabung kembali dengan regu-regu mujahidin Daulah Islam Irak dan terlibat aktif dalam operasi serangan Hadmul Aswar. Abu Ja’far Al-Anshari, salah seorang mujahidin, menyemangati rekan-rekannya, “Selama hidupku, aku tidak pernah melihat orang-orang yang lebih pengecut dalam pertempuran melebihi tentara-tentara murtad (rezim Syiah Irak) itu. Kunci kemenangan adalah pertolongan Allah, bukan banyaknya personil dan persenjataan.”
Operasi jihad propinsi Shalahuddin
Salah satu bukti kepengecutan pasukan rezim Syiah Irak, meski mereka dilengkapi dengan jumlah personil yang besar dan peralatan tempur yang canggih, adalah perang di propinsi Shalahuddin. Dua orang mujahid dengan gagah berani menyerang Dewan Pemerintahan Propinsi Shalahuddin. Mereka menghadapi pasukan rezim Syiah Irak yang diperkuat oleh pasukan Amerika.
Hanya dua orang mujahid saja berhasil menguasai gedung Dewan Pemerintahan Propinsi Shalahuddin. Pasukan rezim Syiah Irak harus mengerahkan pasukan khusus dalam jumlah besar, dibantu pasukan Amerika, untuk merebut kembali gedung tersebut. Rekaman video yang diambil oleh stasiun TV rezim Syiah Irak memperlihatkan dengan jelas ketakutan dan kepengecutan pasukan khusus rezim Syiah Irak tersebut. Saking takutnya, komandan pasukan khusus tersebut berkali-kali meminta izin kepada markas komando untuk menarik mundur pasukannya. Setiap ada suara tembakan, komandan tersebut dan anak buahnya gemetar ketakutan.
Dua orang mujahid itu telah meledakkan diri bersama bom rompi yang mereka kenakan dalam gedung Dewan Pemerintahan Propinsi Shalahuddin. Namun pasukan khusus rezim Syiah Irak dan pasukan Amerika yang memperkuatnya masih saja menembak gencar secara membabi buta. Tembakan sesama mereka justru membuat satu sama lain semakin pengecut dan ketakutan. Pasukan khusus itu menembak gencar ke luar jendela dan udara, untuk mengesankan kepada masyarakat luas bahwa mereka terlibat pertempuran sengit dengan mujahidin. Benar-benar pengecut yang mau jadi pahlawan kesiangan!
Link download
Kwalitas tinggi
736,6 MB
http://archive.org/download/salil-swarim3/sar11.mp4
Kwalitas sedang
132,2 MB
http://archive.org/download/salil-swarim3/sar12.rmvb
Kwalitas mobile
91,1 MB
http://archive.org/download/salil-swarim3/sar14.mp4
Live streaming
http://www.youtube.com/watch?v=KszMmVLiclc
(muhib almajdi/arrahmah.com)