PAKISTAN (Arrahmah.com) – Anggota Al-Qaeda Amerika, Adam Gadahn, dalam sebuah video yang disebarkan di internet pada Sabtu lalu, mengatakan para pemimpin boneka Pakistan yang baru tengah dalam perang melawan Islam militant. Ia juga mengatakan untuk membebaskan “jihad” di Kashmir dari cengkraman para pemimpin Pakistan.
“Angkatan perang Pakistan ……….. dan penyebar kebohongan profesional, mereka membuat kami percaya bahwa Pakistan kini memasuki lembaran baru (setelah Presiden terdahulu, Pervez Musharraf yang bersekutu dengan AS melepaskan jabatannya),” ujar Gadahn dalam video yang disebarkan di website Islam.
“Ini bukan yang diinginkan Pemimpin Pakistan. Ini yang diinginkan para pemimpin Amerika untuk memelihara kebijakan politiknya, merintangi Jihad melawan tentara salib di Afghanistan… dan memastikan Pakistan sebagai Negara yang patuh, dan terbebas dari syariah Islam,” lanjut Gadahn.
“Peperangan mereka selalu menjadi perang Amerika, bukan Pakistan. Dan perang melawan mujahidin adalah apa yang dibawa Pakistan untuk wilayah perbatasan,” ujar Gadahn yang juga dikenal sebagai Azzam-nya Amerika.
Gadahn juga mengatakan, kemenangan di Kashmir telah tertunda selama bertahun-tahun. “Bebaskan jihad di sana dari campur tangan, ridho Allah adalah langkah awal ke arah kemenangan atas kaum Hindu yang ingin menguasai tanah kaum muslim.” Lanjutnya.
Gadahn, dilahirkan dengan nama Adam Pearlman, lahir di California, bertobat menjadi seorang muslim. Didakwa sebagai orang Amerika pertama yang berkhianat sejak masa Perang Dunia II. Saat ini Ia dipercaya berada di Pakistan.
Gadahn termasuk dalam daftar orang yang diburu FBI dengan harga mencapai USD 1 juta untuk informasi tentang keberadaannya.
Video kali ini sekaligus membantah pemberitaan di beberapa media yang mengatkan bahwa Gadahn telah dibunuh oleh tentara kafir AS.
Sejak Oktober 2004, Gadahn telah Nampak dalam beberapa video Al-Qaeda. Dalam beberapa video, ia menghimbau para mujahidin untuk menyambut kedatangan George Bush dengan ledakan-ledakan bom bila mengunjungi Timur Tengah. Ia juga merobek-robek paspor Amerikanya dan mengatakan “Aku tidak membutuhkan ini untuk bepergian kemanapun.” (Hanin Mazaya/Arrahmah.com)
.