LATTAKIA (Arrahmah.com) – Mujahidin Jabhah Islamiyah, Jabhah Nushrah dan Kataib Anshar Asy-Syam pada hari Kamis (20/3/2014) mengumumkan dimulainya operasi gabungan “Perang Al-Anfal di Pesisir” atau “Perang Harta Rampasan Perang di Pesisir” di propinsi Lattakia. Video pengumuman operasi gabungan tersebut secara resmi dirilis oleh akun Jabhah Islamiyah dan sejumlah situs revolusi Suriah.
Serangan gabungan mujahidin di propinsi Lattakia menargetkan posko-posko militer, menara-menara pengawas militer dan markas-markas militer. Salah satu target serangan mujahidin adalah Markas Direktorat Pertahanan Udara di kota Salanfah, kota kelahiran keluarga Bashar Asad. Di kota ini Fawaz Asad, salah satu anggota keluarga Bashar Asad, memimpin Angkatan Udara rezim Nushairiyah Suriah. Markas ini mendapatkan serangan roket Grad mujahidin Jabhah Islamiyah pada Kamis (20/3/2014).
Pada hari Jum’at (21/3/2014) mujahidin secara serentak menyerang beberapa posko militer dan menara pengawas militer di Lattakia. Mujahidin menyerang gedung-gedung dan bangunan-bangunan yang dijadikan tempat pertahanan pasukan rezim Nushairiyah di jalur penyeberangan Kasab, perbatasan Suriah – Turki di utara propinsi Lattakia. Mujahidin menguasai sebagian besar gedung tersebut dan menewaskan beberapa tentara rezim.
Pada saat yang sama kelompok-kelompok mujahidin melancarkan serangan terhadap posko militer rezim Nushairiyah di atas bukit An-Naba’ Al-Murr dan menguasainya. Dalam serangan tersebut mujahidin menewaskan 8 tentara Bashar Asad dan menghancurkan sebuah tank.
Selain itu mujahidin juga menyerang Menara Pengawas Militer 45 di Jabal Turkman dan Menara Pengawas Militer Enbatah di Jabal Akrad dengan tembakan tank, sehingga menghancurkan sebuah tank dan sebuah truk militer.
Pada hari yang sama tank mujahidin Kataib Al-Mu’taz Billah membombardir menara pengawas militer Barudah di pinggiran Lattakia. Ledakan keras dan asap tebal membumbung tinggi dari sasaran yang terkena tembakan tank mujahidin. Serangan serentak kesatuan-kesatuan mujahidin di Lattakia dan pinggiran Lattakia ini telah mengguncangkan basis utama pendukung rezim Nushairiyah Suriah.
(muhib al majdi/arrahmah.com)