BEIRUT (Arrahmah.com) – Yayasan Al-Awza’i, sayap media Mujahidin Brigade Abdullah Azzam Lebanon pada hari Sabtu, 15 Rabi’ul Akhir 1435 H /15 Februari 2013 M merilis video berjudul “Serangan terhadap Kedubes Iran di Beirut”. Video berdurasi 18 menit 14 detik itu mendokumentasikan serangan syahid yang dilakukan dua orang mujahid Brigade Abdullah Azzam terhadap gedung kedutaan besar rezim Syiah Iran di Beirut.
Video diawali dengan dokumentasi kebiadaban-kebiadaban yang dilakukan rezim Syiah Imamiyah Itsna ‘Asyariyah Iran dan alat-alatnya terhadap penduduk muslim. Diantaranya, rezim Syiah Iran memberikan dukungan politik, ekonomi dan militer bagi rezim Nushairiyah Suriah dalam membantai ratusan ribu rakyat muslim Suriah. Iran mengirimkan lebih dari 15 ribu pasukan khususnya untuk ikut membantai rakyat muslim Suriah, belum termasuk milisi-milisi Syiah Iran. Iran mengirimkan senjata, amunisi dan dukungan intelijen untuk menindas rakyat muslim Suriah.
Milisi Syiah Hizbu Syaithan Lebanon adalah salah satu alat dan kepanjangan tangan dari rezim Syiah Iran. Milisi Syiah Hizbu Syaithan Lebanon mengirimkan lebih dari 20 ribu anggotanya dalam pembantaian dan penindasan terhadap rakyat muslim Suriah. Milisi Syiah Hizbu Syaithan Lebanon bahu-membahu dengan pasukan rezim Bashar Asad dalam membantai rakyat sipil muslim Suriah, membombardir rumah-rumah mereka, merobohkan dan menghancurkan masjid-masjid mereka.
Dalam sebuah pidatonya di stasiun TV Syiah, pemimpin Hizbu Syaithan Lebanon dengan bangga mengungkapkan anggota milisinya berhasil membantai ribuan rakyat muslim Suriah. “Jika peperangan menuntut saya dan seluruh anggota “Hizbullah” untuk berangkat ke Suriah, maka kami akan berangkat ke Suriah,” teriaknya yang disambut dengan gegap gempita oleh kaum Syiah Lebanon.
Diantara kejahatan rezim Syiah Iran lainnya adalah penindasan dan pembantaian terhadap etnis muslim Arab di provinsi Ahwaz, Iran. Di provinsi berpenduduk mayoritas muslim dari bangsa Arab ini, rezim Syiah Iran melampiaskan dendam kesumat bangsa Persia Majusi kepada bangsa Arab muslim. Ratusan warga muslim digantung dan dibunuhi, sementara harta mereka dirampas. Penduduk Persia Iran didrop secara besar-besaran agar mendominasi demografi di Ahwaz.
Di Lebanon, rezim Syiah Iran berperan besar mendukung kejahatan-kejahatan kelompok Hizbu Syaithan Lebanon terhadap umat Islam Lebanon. Sementara di Yaman, rezim Syiah Iran mendukung milisi Syiah Houtsi dengan senjata, amunisi, peralatan tempur dan pelatihan militer. Milisi Syiah Houtsi menyerang penduduk muslim dan mengusir mereka dari kota Dammaj dan wilayah-wilayah lainnya.
Adapun di Irak, rezim Syiah Iran memberikan dukungan senjata, amunisi, intelijen dan pelatihan militer kepada tentara dan polisi serta milisi Syiah Irak. Iran berperan besar dalam penangkapan, penyiksaan, perampokan, pembunuhan dan pengusiran penduduk muslim di Irak untuk menciptakan demografi yang didominasi Syiah. Belasan ribu wanita dan laki-laki muslim ahlus sunnah Irak dijebloskan ke dalam penjara-penjara rezim Syiah Irak secara zalim. Lebih dari 4000 wanita muslim ahlus sunnah diperkosa di penjara-penjara rezim Syiah Irak.
Syaikh Majid Al-Majid rahimahullah, salah seorang ulama dan komandan mujahidin Brigade Abdullah Azzam Lebanon, dalam pesan audionya menegaskan bahwa rezim Syiah Iran dan milisi Syiah Hizbu Syaithan Lebanon terbukti bersama rezim Bashar Asad melakukan pembantaian dan kejahatan kepada penduduk muslim Suriah.
Oleh karenanya semua kepentingan rezim Syiah Iran dan milisi Syiah Hizbu Syaithan Lebanon menjadi target sah bagi serangan mujahidin Brigade Abdullah Azzam Lebanon dan revolusioner Suriah sebagai bentuk reaksi setimpal dan menolak agresi Syiah. Mujahidin Brigade Abdullah Azzam menegaskan akan senantiasa menargetkan kepentingan rezim Syiah Iran dan milisi Syiah Hizbu Syaithan Lebanon sampai mereka mau menarik mundur semua pasukan dan milisinya dari Suriah. Jika tidak, maka serangan mujahidin hanyalah reaksi atas agresi militer rezim Syiah Iran dan milisi Syiah Hizbu Syaithan Lebanon terhadap umat Islam Suriah.
Peringatan mujahidin Brigade Abdullah Azzam Lebanon dengan kata-kata ternyata tidak diindahkan sedikit pun oleh rezim Syiah Iran dan milisi Syiah Hizbu Syaithan Lebanon. Maka mujahidin Brigade Abdullah Azzam Lebanon membuktikan peringatan itu dengan tindakan nyata; serangan roket-roket yang menghantam markas milisi Syiah Hizbu Syaithan di wilayah Harmel, Bekaa dan lainnya.
Syaikh Sirajuddin Zuraiqat, Amir mujahidin Brigade Abdullah Azzam Lebanon, memperingatkan Tentara Nasional Lebanon dan Dinas Intelijen Lebanon untuk menghentikan perburuan terhadap sel-sel mujahidin Islam yang disebut “sel-sel teroris”. Sebab teroris yang sesungguhnya adalah rezim Syiah Iran dan milisi Syiah Hizbu Syaithan Lebanon yang terang-terangan melakukan pembantaian, pemerkosaan, penyiksaan dan kejahatan terhadap penduduk muslim Suriah. Kezaliman Tentara Nasional Lebanon dan Dinas Intelijen Lebanon terhadap penduduk muslim Lebanon pula yang mendorong para pemuda muslim Lebanon untuk membela diri dan melakukan perlawanan.
Untuk membela diri dari kezaliman dan penindasan yang dilakukan oleh rezim Syiah Iran, milisi Syiah Hizbu Syaithan Lebanon dan rezim Lebanon, mujahidin Brigade Abdullah Azzam Lebanon memutuskan untuk melakukan serangan syahid terhadap Kedutaan Besar Syiah Iran di Lebanon. Serangan syahid tersebut dilakukan oleh dua orang mujahid dari regu Husain bin Ali, salah satu regu dalam Brigade Abdullah Azzam Lebanon.
Kedua pelaku serangan syahid tersebut adalah Ma’in Abu Zhahr alias Abu Uwais As-Shaidawi dari kota Sidon, Lebanon dan Adnan Al-Muhammad alias Abu Sufyan Asy-Syami. Sebelum melaksanakan dua serangan syahid tersebut, mujahidin Brigade Abdullah Azzam Lebanon mendokumentasikan video wawancara dengan Ma’in Abu Zhahr tentang latar belakang, motivasi, dan tujuan serangan syahid yang menargetkan gedung Kedutaan Besar Syiah Iran di Beirut. Tak lupa Ma’in Abu Zhahr menyampaikan sejumlah wasiat kepada ulama dan penduduk muslim Ahlus Sunnah di Lebanon.
Serangan syahid pada gedung Kedutaan Besar Syiah Iran di Beirut dilakukan dengan dua bom mobil oleh Abu Uwais As-Shaidawi dan Abu Sufyan Asy-Syami pada hari Selasa, 19 November 2013 sekitar pukul 11.00 waktu setempat.
Dua serangan syahid itu menewaskan:
1. Ibrahim Al-Anshari, penasehat kebudayaan Kedubes Iran di Lebanon sekaligus penanggung jawab penyebar luasan agama Syiah Imamiyah Itsna ‘Asyariah di sejumlah negara Islam.
2. Ridhwan Faris, penanggung jawab keamanan Kedubes Iran di Lebanon.
3. Hasan Al-Luqais, komandan militer milisi Syiah Hizbu Syaithan Lebanon dan penanggung jawab langsung operasi militer milisi Syiah Hizbu Syaithan Lebanon di wilayah Suriah dan Lebanon.
4. Puluhan pasukan Iran dan milisi Syiah Hizbu Syaithan Lebanon yang menjaga kedubes Iran di Lebanon jatuh sebagai korban tewas dan cedera oleh dua serangan syahid tersebut.
5. Sejumlah diplomat Iran yang bertugas dalam kedubes Iran di Lebanon tewas.
Mujahidin ahlus sunnah di Lebanon bertekad akan melanjutkan operasi-operasi jihad mereka untuk membela rakyat muslim Lebanon dan Suriah dari kebiadaban rezim Syiah Iran dan milisi Syiah Hizbu Syaithan Lebanon.
(muhib al majdi/arrahmah.com)