IDLIB (Arrahmah.com) – Jabhah Nushrah, cabang resmi Al-Qaeda di Suriah, telah memposting gambar dan video pejuangnya yang tengah menggunakan rudal anti-tank BGM-71 TOW untuk menyerang tank rezim diktator Assad.
Foto dan video tersebut dibagikan melalui Twitter oleh laman resmi Jabhah Nushrah untuk operasi-operasi Idlib. Rudal TOW itu digunakan selama pertempuran terakhir di Wadi Al Daif yang, sampai Ahad (14/12/2014) pagi, merupakan basis utama rezim di pedesaan Idlib.
Pertempuran di Wadi Al Daif adalah bagian dari serangan jihad yang lebih besar pada dua basis rezim dekat kota Idlib, Maa’rat Al Nu’man. Basis lainnya, Al Hamadiya, juga dilaporkan telah jatuh ke tangan Mujahidin Ahrar As-Syam, serta anggota Jabhah Nushrah dan elemen FSA.
Video yang diunggah ke YouTube oleh Jabhah Nushrah ini menunjukkan tahapan pertempuran di Wadi Al Daif, di mana pada pukul 04:00, rudal TOW diluncurkan.
Rudal anti-tank BGM-71 TOW adalah ghanimah buatan Amerika yang kemungkinan besar sampai ke tangan Mujahidin Jabhah Nushrah melalui Jundul Aqsa – yang juga membantu Jabhah Nushrah di Wadi Al Daif – ketika bersama-sama menyerbu markas Front Revolusioner Suriah atau Syrian Revolutionaries Front (SRF) dukungan Barat pada awal November lalu. Pengambilalihan markas SRF dilancarkan setelah Jabhah Nushrah memburu pemimpinnya, Jamaal Maarouf.
Sebelumnya, beberapa kelompok FSA yang memiliki rudal-rudal TOW juga turut berjuang bersama Jabhah Nushrah dan sekutunya pada berbagai kesempatan. Pada tanggal 5 Oktober lalu, beberapa unit FSA memanfaatkan rudal anti-tank TOW mereka untuk berpartisipasi dalam perjuangan Jabhah Nushrah dan Ahrar Asy-Syam di Suriah selatan.
Selain itu pada bulan Agustus lalu, FSA juga dikabarkan turut serta dalam operasi Jabhah Nushrah dan Ahrar Asy-Syam dalam mengambilalih persimpangan perbatasan Quneitra dengan Dataran Tinggi Golan yang diduduki “Israel”.
(banan/arrahmah.com)