DAMASKUS (Arrahmah.com) – Sebuah video klip beredar luas di situs jejaring sosial dan YouTube, menunjukkan seorang pria dengan celana militer yang menjawab dengan nama “Abu Saqr” dan diduga anggota Brigade Farouk, yang memotong hati dan jantung dari seorang mayat kemudian menggigitnya dan meneriakkan “Allahu Akbar!”.
Koresponden khusus Kavkaz Center di Suriah, Islam Sayatkhan, melaporkan bahwa Mujahidin (dengan siapa dia berbicara-red), dikejutkan oleh video tersebut. Hampir semua orang yakin bahwa video ini adalah propaganda yang diciptakan layanan khusus rezim Assad sebagai bagian dari kampanye disinformasi besar-besaran.
Meskipun dia yakin sepenuhnya, namun menurut koresponden KC, dia akan menyelidiki kebenaran informasi tersebut ke Brigade Farouk.
Perlu diingat bahwa dalam Syariah Islam mendefinisikan setiap kekerasan, penyiksaan terhadap jenazah dengan kata “musla”. Dengan kata lain, itu adalah tindakan yang dilarang dalam Islam.
Sementara itu, media Barat dan Rusia juga sumber Syi’ah, menunjukkan pertumbuhan kecaman kanibalisme oleh “pemberontak”.
Pers Amerika menulis “terkejut dengan video di mana komandan lapangan ‘oposisi’ Suriah memotong jantung seorang prajurit yang tewas”.
“Seluruh pihak dalam konflik ini harus mematuhi hukum kemanusiaan internasional,” ujar Patrick Ventrell, juru bicara departemen AS.
“Dewan Militer Tertinggi”, kelompok oposisi bentukan Barat, pada gilirannya meyakinkan pihak Amerika bahwa mereka tidak mendukung tindakan semacam ini dan itu bukan ciri khas untuk sebagian besar oposisi bersenjata Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com)