JEDDAH (Arrahmah.com) – Organisasi Kerjasama Islam (OKI) akan melakukan pertemuan darurat dengan para menteri luar negeri menyusul pengungkapan video yang diposting online pada Ahad (1/1/2017) tentang polisi Myanmar yang memukul penduduk Muslim Rohingya.
Outlet berita Myanmar menyiarkan video tersebut dan menjadi viral di media sosial.
Video tersebut memperlihatkan beberapa petugas polisi sedang memukul dan menendang dua penduduk yang berada di antara puluhan Muslim Rohingya yang sedang diintrogasi selama operasi militer di wilayah ini.
Video tersebut merupakan dokumentasi langka tentang kekerasan yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar terhadap Muslim Rohingya di suatu daerah yang hampir tertutup bagi organisasi non-pemerintah dan pekerja bantuan kemanusiaan.
Maha Aqil, juru bicara OKI yang berbasis di Jeddah, mengatakan kepada Arab News bahwa OKI telah menindaklanjuti dengan cermat situasi Muslim Rohingya di Myanmar selama beberapa bulan terakhir, dan tentang semua serangan, pelanggaran, pemukulan dan pembakaran desa-desa mereka.
“OKI akan mengadakan pertemuan darurat di tingkat menteri luar negeri pada 19 Januari di Malaysia untuk membahas pelanggaran berbahaya yang dilakukan terhadap Muslim Rohingya, dan membuat keputusan untuk mengakhiri krisis kemanusiaan ini dan mengambil langkah-langkah praktis dalam hal bantuan kemanusiaan untuk menemukan resolusi politik untuk memberikan kelompok teraniaya ini hak-hak mereka,” kata Aqil.
Pemukulan itu terjadi selama tindakan keras yang dilakukan oleh tentara Myanmar pada 5 November yang menyebabkan Muslim Rohingya, yang berjumlah sekitar 34.000 orang, melarikan diri ke Bangladesh.
Operasi tersebut telah menyebabkan dugaan penganiayaan, eksekusi dan pemerkosaan tehadap penduduk desa Muslim Rohingya.
Pemerintah Aung San Suu Kyi telah membantah tuduhan tersebut.
Namun, kantor Suu Kyi membenarkan keaslian rekaman itu dan mengatakan bahwa video itu direkam oleh seorang polisi selama operasi pembersihan di bagian utara negara bagian Rakhine.
“Tindakan akan diambil terhadap polisi yang diduga memukul penduduk desa,” kata kantor Suu Kyi dalam sebuah pernyataan.
Empat polisi telah diidentifikasi namanya, termasuk pemimpin operasi.
“Penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengungkap petugas polisi lainnya yang memukul penduduk desa,” kata pernyataan itu.
(ameera/arrahmah.com)