DARA’A (Arrahmah.com) – Yayasan Media Al-Manarah Al-Baidha’, sayap media mujahidin Jabhah Nushrah, pada hari Selasa (13/5/2014) merilis video “Membersihkan Tal Jabiyah dan Mematahkan Pengepungan terhadap Kota Nawa – Dara’a”.
Video berdurasi 14 menit tersebut mendokumentasikan pertempuran sengit membebaskan Tal Jabiyah dan mematahkan pengepungan rezim Nushairiyah terhadap kota imam An-Nawawi di propinsi Dara’a. Peperangan itu mengawali kesuksesan mujahidin membebaskan kota Nawa dari cengkeraman pasukan rezim Nushairiyah Suriah.
Bagian awal dan akhir video memperlihatkan konvoi mujahidin Jabhah Nushrah memasuki kota Nawa. Di sepanjang jalan penduduk kota Nawa mengelu-elukan dan menyambut gembira keberhasilan mujahidin Jabhah Nushrah membebaskan kota mereka dari pengepungan rezim Nushairiyah Suriah. Pada bagian tersebut video disertai ceramah Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah.
Peperangan Tal Jabiyah
Pada Kamis pagi (24/4/2014) mujahidin Jabhah Nushrah, Liwa’ Al-Muhajirin wal Anshar, Jabhah Islamiyah, Liwa’ Al-Ummah dan kelompok-kelompok jihad lokal lainnya melakukan operasi gabungan untuk membebaskan wilayah Tal Jabiyah, propinsi Dara’a.
Melalui pertempuran sengit selama beberapa jam, mujahidin dengan izin Allah berhasil merebut dataran tinggi strategis yang selama ini menjadi markas Brigade 61 rezim Nushairiyah Suriah. Mujahidin merebut sejumlah besar meriam, senjata dan amunisi beragam jenis. Stasiun mata-mata Rusia dan Iran, beserta peralatan-peralatan komunikasi-telekomunikasi yang sangat canggih juga jatuh ke tangan mujahidin.
Dalam pertempuran sengit ini mujahidin berhasil menewaskan sejumlah besar tentara Nushairiyah dan sisanya melarikan diri. Segala puji bagi Allah semata.
Mujahidin berhasil merebut sejumlah meriam lapangan, meriam 57, meriam Shilka, sejumlah roket, dan sejumlah besar senjata dan amunisi beragam jenis.
Menggagalkan serangan pasukan Nushairiyah
Pada Jum’at pagi, 25 Jumadil Akhir 1435 H/25 April 2014 M satu pasukan rezim Nushairiyah Suriah berkekuatan sekitar 40 tentara melakukan serangan dalam upaya merebut kembali dataran tinggi Jabiyah. Namun pasukan Nushairiyah tersebut terperangkap dalam operasi penyergapan yang sangat matang dari pihak mujahidin, sehingga semua tentara Nushairiyah tersebut tewas.
Dalam peperangan yang penuh berkah ini beberapa mujahidin gugur sebagai syuhada’. Demikian persangkaan kami kepada mereka dan Allah-lah Yang kelak akan menghisab mereka. Kita memohon semoga Allah menerima mereka di sisi-Nya dan meninggikan derajat mereka.
Urgensi perang pembebasan Tal Jabiyah
Dataran tinggi Jabiyah merupakan wilayah yang sangat urgen bagi rezim Nushairiyah Suriah, dimana di dataran tinggi inilah berada markas Brigade 61, yang merupakan brigade terbesar rezim Nushairiyah di wilayah itu.
Dataran tinggi Jabiyah juga merupakan tempat pengoperasian stasiun mata-mata yang sangat penting, yaitu stasiun mata-mata Rusia dan stasiun mata-mata Iran. Di dataran tinggi Jabiyah juga terdapat stasiun perusak sinyal dan peralatan komunikasi-telekomunikasi yang sangat canggih.
Hal inilah yang mendorong rezim Nushairiyah Suriah untuk membombardir dataran tinggi Jabiyah, setelah dibebaskan mujahidin, dengan tembakan rudal-rudal guna menghancurkan peralatan canggih tersebut.
Dengan dibebaskannya dataran tinggi Jabiyah, mujahidin telah berhasil menghancurkan basis pertahanan terakhir Brigade 61 rezim Nushairiyah Suriah, sehingga kedudukan Brigade 61 sudah tamat riwayatnya. Segala puji bagi Allah.
Arti penting lainnya dari perang pembebasan dataran tinggi Jabiyah adalah membuka jalan guna membebaskan kota Nawa. Dataran tinggi Jabiyah terletak di sebelah barat kota Nawa yang dikepung oleh rezim Nushairiyah. Pengepungan itu telah menyebabkan penderitaan berat bagi penduduk muslim kota Nawa dan kawasan sekitarnya, baik desa-desa yang dekat maupun desa-desa yang jauh dari kota Nawa, seperti wilayah Nashiriyah, Sukariyah, Ghudair, Ma’laqah, Rufaid, Ashbah, Hajjah, Shaida, desa-desa dalam distrik Hauran barat dan lain-lain.
(muhib al majdi/arrahmah.com)