HOMS (Arrahmah.com) – Rezim Suriah yang beragama Nushairiyah memiliki dendam dan permusuhan abadi terhadap agama Islam dan kaum muslimin. Agama Nushairiyah yang merupakan salah satu sekte sempalan dari agama Syiah Ismailiyah menganggak umat Islam Ahlus Sunnah sebagai musuh satu-satunya mereka.
Kebiadaban rezim Bashar Asad terhadap kaum muslimin Suriah adalah wujud dari ideologi Syiah dan Nushairiyah. Lebih dari 100 warga muslim Ahlus Sunnah Suriah gugur oleh kebiadaban pasukan rezim Nushairiyah Suriah yang didukung oleh aliansi Syiah internasional; milisi Syiah Hizbullah Lebanon, milisi Syiah Irak dan pasukan khusus Garda Revolusi Iran.
Kebiadaban rezim Nushairiyah Suriah dan aliansi Syiah internasionalnya tidak hanya ditujukan kepada kaum muslimin. Masjid-masjid, madrasah-madrasah dan mushaf Al-Qur’an juga menjadi sasaran utama penghancuran oleh pasukan rezim Nushairiyah Suriah.
Puluhan masjid jami’ di seantero Suriah telah dihancurkan oleh pesawat tempur, rudal, tank dan artileri berat rezim Nushairiyah Suriah. Masjid yang baru-baru ini dihancurkan adalah masjid bersejarah, masjid jami’ Khalid bin Walid di kota Homs.
Kantor berita Ugarit News dan Association for the Protection of Syrian Archaeology (APSA) mendokumentasikan kebiadaban mesin perang rezim Nushairiyah Suriah dalam menghancurkan masjid jami’ Khalid bin Walid di kota Homs pada Sabtu (29/6/2013).
Pesawat tempur, tank, dan artileri berat rezim Nushairiyah Suriah membombardir masjid bersejarah yang telah berusia lebih dari 1000 tahun tersebut dengan massif. Tembok, tiang dan bangunan masjid jami’ itu mengalami keruntuhan hebat. Bagian dalam masjid terbakar dan hangus.
Khalid bin Walid adalah panglima perang dari generasi sahabat yang mengawali penaklukan Islam di negeri Imperium Persia pada bulan Muharram 12 H. Khalid bin Walid juga memimpin pasukan Islam menghancurkan pasukan imperium Romawi dalam perang Yarmuk di Yordania pada tahun 13 H. Khalid bin Walid terlibat dalam penaklukan negeri-negeri Syam sehingga namanya diabadikan sebagai nama masjid jami’ di kota Homs. (muhibalmajdi/arrahmah.com)