LATTAKIA (Arrahmah.com) – Tiga kelompok besar mujahidin menggelar serangan balasan di jantung utama rezim Bashar Asad. Serangan gabungan mujahidin dilakukan bukan di ibukota Damaskus, melainkan di propinsi Lattakia, kampung halaman dan basis pendukung utama rezim Bashar Asad. Propinsi dengan mayoritas penduduk beragama Nushairiyah ini merupakan daerah asal sebagian besar pejabat tinggi sipil dan militer rezim Nushairiyah Suriah.
Mujahidin Jabhah Islamiyah, Jabhah Nushrah dan Katibah Anshar Asy-Syam pada hari Kamis (19/3/2014) mengumumkan dimulainya operasi gabungan “Perang Al-Anfal di Pesisir” atau “Perang Harta Rampasan Perang di Pesisir” di propinsi Lattakia. Video pengumuman operasi gabungan tersebut secara resmi dirilis oleh akun Jabhah Islamiyah dan sejumlah situs revolusi Suriah.
Serangan gabungan mujahidin di propinsi Lattakia menargetkan posko-posko militer, menara-menara pengawas militer dan markas-markas militer. Salah satu target serangan mujahidin adalah Markas Direktorat Pertahanan Udara di kota Salanfah, kota kelahiran keluarga Bashar Asad. Di kota ini Fawaz Asad, salah satu anggota keluarga Bashar Asad, memimpin Angkatan Udara rezim Nushairiyah Suriah.
Bombardir yang dilakukan mujahidin terhadap Markas Cabang Dinas Intelijen Politik di kota Lattakia telah menimbulkan kepanikan para pendukung rezim, pasukan keamanan dan milisi Syiah “Shabihah”. Kepanikan itu ditandai dengan penutupan jalan-jalan raya dan pengawasan ekstra ketat pada posko-posko militer, laporan Al-Jazeera pada Jum’at (21/3/2014).
Sejumlah tentara rezim dan milisi Syiah tewas dalam serangan roket Grad yang dilakukan oleh mujahidin dari wilayah pinggiran Lattakia. Mujahidin Jaisyul Islam dan Harakah Ahrar Asy-Syam Al-Islamiyah, dua unsur dalam Jabhah Islamiyah, dalam video yang dirilis oleh akun Jabhah Islamiyah adalah faksi mujahidin yang menembakkan beberapa roket Grad tersebut.
(muhib al majdi/arrahmah.com)