IDLIB (Arrahmah.com) – Mujahidin Jabhah Nushrah pada hari Selasa (16/9/2014) melakukan operasi menundukkan kelompok penjahat dan perampok yang telah merajalela di desa Hasfarjah, pinggiran Idlib.
Melalui bentrokan sengit selama kurang lebih empat jam, mujahidin berhasil menundukkan kelompok penjahat tersebut. Dari dalam penjara para penjahat tersebut, Jabhah Nushrah membebaskan sejumlah mujahidin dan penduduk sipil yang disandera.
Penduduk desa Hasfarjah menyambut gembira pemberantasan kelompok kriminal oleh Jabhah Nushrah. Salah seorang warga sipil yang berhasil dibebaskan mengisahkan derita yang ia alami selama disandera oleh para penjahat tersebut. Dengan pemberantasan kelompok kriminal tersebut, keamanan dan kegiatan penduduk desa Hasfarjah kembali berjalan normal.
Murasil Al-Manarah Al-Baidha’ pada hari Rabu (17/9/2014) telah merilis video berdurasi 4 menit 16 detik terkait operasi pemberantasan kelompok kriminal tersebut. Dalam video tersebut salah seorang mujahid Jabhah Nushrah menceritakan kronologi peperangan di desa Hasfarjah tersebut. Berikut ini terjemahan dari video tersebut.
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada nabi kita Muhammad, keluarganya dan seluruh sahabatnya. Amma ba’du.
Kami saat ini berada di dalam desa Hafsarjah, pada salah satu masjid desa, dimana Allah Ta’ala mengaruniakan kepada kami untuk memasukinya dan membersihkannya dari gerombolan perusak, penjahat, dan perampok.
Sebuah kelompok kecil dari penduduk desa ini telah menjadi kelompok penjahat di dalam desa ini, merampas harta milik penduduknya, dan memutuskan jalur mujahidin Muhajirin maupun Anshar. Mereka bahkan menangkap dan menyandera beberapa mujahidin.
Kami berulang kali telah menyampaikan peringatan kepada mereka, agar mereka menyerahkan diri mereka, menghentikan kejahatan yang mereka lakukan, dan membebaskan para mujahidin yang mereka sandera.
Mereka menolak seruan kami, maka kami tidak memiliki pilihan selain harus memasuki desa ini untuk membersihkannya dari kelompok penjahat tersebut. Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam, atas karunia Allah semata, kami berhasil memasuki desa ini. Kami sangat terpaksa dan berhati-hati untuk tidak menumpahkan darah kaum muslimin, sesuai pelajaran yang telah diberikan oleh para ulama syariat Jabhah Nushrah. Mereka memerintahkan kami untuk tidak melepaskan tembakan kecuali ke arah datangnya tembakan kepada kami.
Oleh alasan itu, kelompok penjahat itu melawan dengan sengit. Mereka yakin kami sangat berhati-hati melepaskan tembakan dan kami lambat memasuki desa ini, karena khawatir jatuh korban di pihak penduduk sipil. Demi Allah, tidak ada yang menghalangi kami untuk segera memasuki desa ini kecuali keinginan kuat kami untuk menjaga keselamatan darah orang-orang yang tak bersalah dan warga sipil kaum muslimin. Inilah yang menyebabkan kami lebih lambat dalam memasuki desa ini, kami sangat berhati-hati dalam urusan keselamatan nyawa penduduk.
Pada saat pertempuran mulai terjadi, ada seorang wanita yang datang ke rumahnya untuk mencari anak-anaknya. Segala puji bagi Allah, kami berhasil mengantarkan wanita itu ke tempat yang bisa kami capai dan kami menghentikan semua tembakan, sampai ia berhasil masuk ke rumahnya, melihat anak-anaknya tidak ada di dalam rumah tersebut, kemudian keluar dan kami mengantarkannya dengan selamat ke tempat yang aman.
Kami melanjutkan pergerakan maju dari setelah Ashar sampai sekitar waktu Maghrib, kami mencapai rumah-rumah penduduk. Sangat melelahkan kami keberadaan penduduk sipil kaum muslimin, karena kami sangat menjaga keselamatan nyawa mereka, bahkan keselamatan nyawa kelompok penjahat yang terlibat baku tembak dengan kami.
Kami berhati-hati agar tidak memerangi kecuali kelompok penjahat yang memerangi kami. Ketika kami memasuki masjid pertama dalam desa ini, yaitu masjid yang saat ini kami berada di dalamnya, kami mulai memberikan pengumuman peringatan dari masjid. Kami katakan kepada penduduk desa untuk memasuki rumah-rumah mereka, jangan keluar dari dalam rumah, dan kami sampaikan kepada kelompok penjahat untuk menyerahkan diri mereka dan memasuki rumah mereka.
Sebab kami tidak bermaksud untuk menzalimi kalian, kami datang semata-mata untuk melenyapkan kezaliman yang menimpa penduduk sipil. Inilah yang kami lakukan, dengan izin Allah Ta’ala.
Segala puji bagi Allah, saat ini kami telah mengeluarkan beberapa mujahidin dari kalangan Muhajirin dan Anshar yang dijebloskan ke dalam penjara oleh kelompok penjahat tersebut. Sebagian sandera lainnya yang ditawan oleh para penjahat itu adalah penduduk sipil. Kami tidak mengetahui secara persis apa saja sebab mereka dipenjarakan oleh para penjahat tersebut.
Salah seorang warga sipil, sesuai pengakuan para penjahat itu, dipenjarakan karena para penjahat itu ingin merampas mobilnya. Dalam sebagian mobil para penjahat itu kami temukan botol-botol minuman keras, dan mereka mengeluarkan kata-kata kotor saat kami tangkap. Ini perkara yang sudah dikenal luas, semua penduduk desa mengetahui keburukan ucapan dan perbuatan para penjahat itu.
Ada beberapa faksi lain dalam desa ini, mereka tidak menyerang kami, dan kami tidak menyerang mereka. Tidak ada sengketa apapun antara kami dengan mereka. Semoga Allah membalas mereka dengan kebaikan dan terima kasih telah memberi kami kesempatan untuk meringkus kelompok kriminal tersebut.”
(muhib al majdi/arrahmah.com)