BUDAPEST (Arrahmah.com) – Ketika krisis pengungsi terus meningkat, sudah banyak liputan mengenai perjuangan para pengungsi dalam perjalanannya menuju Eropa. Tapi kecil kemungkinan dijumpai kasus dimana jurnalis juga menjadi bagian dari perjalanan kisah para pengungsi ini.
Hungaria adalah salah satu dari beberapa negara Eropa yang merasakan dampak dari krisis pengungsi. Ratusan pengungsi pada Selasa (8/9/2015) menerobos pembatas polisi di desa selatan Roszke, di perbatasan Serbia di mana mereka sebelumnya berkemah. Mereka menunggu keputusan pemerintah Hungaria untuk memungkinkan mereka memasuki negara itu.
Para pengungsi itu – kebanyakan dari Suriah, Irak dan Afghanistan, menurut laporan – terus berjalan di sepanjang rel kereta api dengan membawa barang-barang mereka. Tujuan akhir mereka, mereka berharap bisa menuju Jerman, sebuah negara yang berjanji untuk mengambil setidaknya 500.000 pengungsi dalam setahun, sebagaimana dilansir oleh Al Bawaba.
Video diatas adalah rekaman yang menunjukkan saat-saat dimana para pengungsi itu sedang berlarian menerobos polisi. Tapi yang menjadi pusat perhatian dari video itu adalah kamerawati Hungaria, berpakaian biru, yang sempat-sempatnya menendang seorang pria yang sedang menggendong seorang anak.
Dan jika Anda berpikir bahwa hanya saat itu dia menendang pengungsi, pikirkan lagi! Dalam video itu dia juga menendang tulang kering seorang gadis pengungsi saat berlari menyelamatkan diri dari kejaran polisi.
Wanita itu kemudian dipecat dari N1TV ketika video menjengkelkan itu tersebar di media sosial dan internet, dan memicu kemarahan publik.
“Seorang karyawan dari N1TV hari ini menunjukkan perilaku yang tidak pantas,” ungkap pihak N1TV, yang juga dikenal sebagai Nemzeti TV dalam sebuah pernyataan. “Kami telah mengakhiri kontrak kamerawati itu dengan segera hari ini,” sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Selasa (8/9).
Situs berita Hungaria 444.hu mengidentifikasi kamerawati itu bernama Petra Laszlo.
Lebih dari 150.000 pengungsi, banyak dari mereka adalah para pengungsi dari negara Timur Tengah yang dilanda perang, masuk ke Hungaria tahun ini. Polisi telah mencoba untuk mengumpulkan mereka dan mendaftarkan mereka sesuai dengan aturan Uni Eropa, tapi banyak dari para pendatang itu menolak. Mereka khawatir bahwa mereka kemudian akan dipaksa untuk tinggal di Hungaria yang terkenal menolak dan memperlakukan dengan keras para pengungsi.
(ameera/arrahmah.com)