(Arrahmah.com) – Para demonstran yang tidak terima dengan kudeta militer yang menggulingkan Muhammad Mursi, dari Ikhwanul Muslimin Mesir, sebagai presiden terpilih Mesir tak menyerah melakukan unjuk rasa.
Rabu (14/8/2013), militer Mesir kian mengganas terhadap para demonstran damai pro Mursi. Sejumlah besar pengunjuk rasa tewas dan terluka oleh berondongan peluru dan gas air mata yang membabi buta, wanita dan anak-anak di antara para korban.
Dalam rekaman video yang beredar Online menunjukkan militer Mesir menembaki para demonstran dengan peluru tajam dan gas air mata dari berbagai arah. Para demonstran yang tidak bersenjata tidak mampu melawan, hanya terdengar teriakan takbir, “Allahu Akbar.” Rumah-rumah sakit darurat di kamp sementara mereka, di lapangan Kairo, penuh dengan para korban tewas dan luka, terlihat di antara mereka ada balita-balita yang terkena tembakan.
Dalam laporan Russia Today (RT), yang juga merekam kebrutalan militer Mesir pada hari Rabu itu, menyebutkan bahwa para penembak jitu juga diturunkan untuk membubarkan para demonstran. Peluru-peluru tajam menargetkan tubuh-tubuh para pengunjuk rasa tanpa belas kasih.
Lebih parah lagi, RT merekam, sniper militer Mesir juga menembaki warga sipil yang sedang menolong korban luka, menggendongnya di punggungnya, luka hingga mereka berdua terjatuh.
Ini adalah di antara bukti kebrutalan junta militer Mesir terhadap para pengunjuk rasa Muslim. Bahkan dua hari lalu, tentara Mesir juga menyerbu Masjid Al-Fath, Ramsis, Kairo di mana para pendemo berdiam diri untuk menyelamatkan diri dari kebrutalan militer, dalam serangan itu juga dilaporkan korban tewas dan terluka juga sebagian mereka ditangkap dan dibawa ke tahanan militer.
Cukuplah Allah sebagai pelindung bagi kami, dan Allah adalah sebaik-baik pelindung. Dan semoga Allah membalas orang-orang yang zhalim.
(siraaj/arrahmah.com)