NAMATEMPAT (Arrahmah.com) – Bidang Media Mujahidin Jabhah Islamiyah pada hari Rabu (28/5/2014) merilis video “Gunung-gunung Api Arbain”. Video berdurasi 8 menit 32 detik tersebut mendokumentasikan operasi gabungan Mujahidin Jabhah Nushrah dan Liwa’ Shuqur Asy-Syam, salah satu unsur dalam Jabhah Islamiyah, dalam menghantam markas-markas pasukan Nushairiyah di wilayah Jabal Arbain, kota Ariha, propinsi Idlib.
Mujahidin Jabhah Nushrah pada hari Ahad (25/5/2014) melakukan empat serangan syahid di wilayah Jabal Arbain, kota Ariha. Serangan syahid pertama dilakukan oleh al-akh Abu Hurairah Al-Muhajir dengan sebuah truk yang mengangkut 16 ton bom.
Serangan syahid kedua dilakukan oleh al-akh Dadullah Al-Muhajir dengan sebuah truk tanki yang mengangkut 7 ton bom.
Serangan syahid ketiga dilakukan oleh al-akh Abu Raisy Al-Anshari dengan sebuah truk yang mengangkut beberapa ton bom. Ia berhasil memarkir kendaraannya pada markas musuh dan kemudian meledakkannya dari kejauhan dengan remote control. Dengan izin dan karunia Allah semata ia berhasil kembali ke tengah mujahidin dengan selamat.
Serangan syahid keempat dilakukan oleh al-akh Abu Turab Al-Muhajir dengan sebuah tank BMP yang mengangkut 6 ton bom.
Keempat serangan syahid itu meluluh lantakkan empat posko militer rezim Nushairiyah Suriah di wilayah Jabal Arbain, yaitu posko militer Fannar Palace, posko militer Supermarket Asy-Syami, posko militer gedung Al-Umari dan posko militer gedung Al-Adl. Beberapa tank, panser, kendaraan militer dan persenjataan pasukan Nushairiyah hancur oleh serangan tersebut. Puluhan tentara Nushairiyah tewas dan mengalami cedera berat oleh ledakan puluhan ton bom dari keempat serangan syahid tersebut.
Keempat serangan syahid itu disusul oleh penyerbuan oleh mujahidin Jabhah Nushrah dan Liwa’ Shuqur Asy-Syam [salah satu unsur dalam Jabhah Islamiyah] terhadap markas-markas militer rezim. Mujahidin berhasil menguasai dan membersihkan sepenuhnya posko militer Al-Jam’iyat. Sampai saat ini mujahidin masih terus melakukan serangan dalam upaya merebut sisa-sia posko militer rezim di kota tersebut.
(muhib al majdi/arrahmah.com)