(Arrahmah.com) – Sejak 2012, bom barel telah terbukti menjadi salah satu senjata paling mematikan yang digunakan oleh rezim Assad dalam perang Suriah. Meskipun demikian, serangan bom barel mendapatkan begitu sedikit perhatian. Mengapa?
Lebih dari 200.000 orang terbunuh dalam perang Suriah yang dimulai sejak 2011, akibat penggunaan sejata mematikan yang disebut ‘bom barel’ ini yang digunakan oleh rezim Bashar Assad, Presiden Suriah.
Bom barel adalah bom rakitan yang terbuat dari drum minyak atau silinder yang dikemas dengan bahan peledak dan fragmen logam, yang sering diluncurkan dari sebuah pesawat helikopter. Dan bom barel itu menghantam rumah-rumah penduduk, sekolah, rumah sakit dan fasilitas lainya.
Hasilnya, ledakan dahsyat dari bom barel ini menyebabkan kerusakan yang membabi buta. Pada tahun 2014, bom barel rezim Suriah telah menyebabkan sedikitnya 3,124 warga sipil Suriah meninggal.
Kelompok hak asasi manusia telah melarang penggunaan bom barel, akan tetapi rezim Assad menyangkal bahwa pihaknya menggunakan jenis bom mematikan ini.
Bom Barrel adalah senjata brutal yang tidak memiliki nilai taktis. Ia adalah senjata murni untuk meneror yang ditujukan untuk menyebabkan kerusakan maksimum di daerah sipil, dengan tujuan menimbulkan kerusakan parah pada properti dan membunuh warga sipil. Biayanya murah dan bisa dirakit di dalam negeri dengan memuat ratusan kilogram mesiu dan bahan peledak lainnya di dalam tabung besar.
Tentara yang berada di helikopter menyulutkan api pada bom barel sebelum mereka menjatuhkannya pada sasaran yang dimaksudkan. Ukuran kerusakan yang disebabkan oleh serangan itu dimaksudkan untuk menanamkan rasa takut di hati penduduk sipil.
Kenapa sebelumnya Presiden Assad selalu berusaha menyangkal penggunaan bom barel? Karena penggunaan bom barel bisa merusak citranya sebagai pemimpin dari negara yang diklaim memiliki militer yang kuat. Bom barel adalah dalah strategi pengeboman yang dilakukan dengan biaya yang sangat rendah, ini akan menjadi sangat memalukan dan merusak image rezim Assad.
Dan menyangkal telah menggunakan bom barel merupakan satu-satunya strategi, meskipun telah ada rekaman video dan gambar helikopter dari rezim Suriah yang menjatuhkan bom barel secara membabi buta di lingkungan yang padat penduduk.
Banyak orang mengatakan bahwa perang Suriah adalah “perang bom barel”, meskipun rezim menggunakan senjata lain seperti rudal balistik.
Bom barel bukanlah senjata berteknologi tinggi atau bahkan senjata canggih yang dijual oleh perusahaan pertahanan modern. Ia adalah bom primitif yang dirakit oleh diktator kejam berdarah dingin dengan tujuan untuk meneror warga sipil.
(ameera/arrahmah.com)