KAIRO (Arrahmah.com) – Seorang fotografer, pria berusia sekitar 26 tahun, terekam video saat berusaha mendokumentasikan kekerasan di Kairo, ketika ia ditembak mati oleh penembak jitu.
Film amatir ini menunjukkan dengan darah dingin, seorang tentara Mesir di atas sebuah gedung menembak target. Salah satu gambar yang paling membuat gempar yang muncul di Mesir dalam beberapa hari terakhir mengungkapkan bgaimana penembak jitu terlatih mengarahkan senjatanya kepada seorang fotografer, Ahmed Assem sebelum ia tewas, lansir Mirror News.
Ahmed merupakan salah satu korban tewas dalam serangan di luar markas Garda Republik Mesir di mana presiden terguling, Muhammad Mursi diyakini berada.
Fotografer lokal tersebut tengah meliputpara demonstran di luar kompleks pada Senin lalu di mana demonstran pro-Ikhwanul Muslimin tengah melaksanakan sholat subuh berjama’ah.
Ketika penembakan dimulai, Ahmed yang bekerja untuk surat kabar Mesir Al-Horia Wa Al-Adala memfokuskan kameranya pada pasukan junta yang menembak demonstran. Saat itu puluhan orang tewas dan lebih dari 400 lainnya terluka.
Salah satu rekan Ahmed, Ahmed Abu Zeid yang berjarak sekitar 1 mil dari posisi Ahmed, menjadi saksi peristiwa mengerikan tersebut.
Dia mengatakan : “Pada sekitar pukul 6.00 pagi seorang pria datang ke media center dengan kamera berlumuran darah dan mengatakan kepada kami koleganya telah terluka.”
“Satu jam kemudian saya menerima berita bahwa Ahmed telah ditembak oleh penembak jitu di dahi saat mengambil gambar di atas bangunan di sekitar insiden tersebut,” lanjutnya.
“Kamera Ahmed adalah satu-satunya yang memfilmkan seluruh kejadian dari saat pertama.”
“Kamera Ahmed akan menjadi salah satu bukti pelanggaran yang telah dilakukan (oleh militer-red),” ungkapnya.
Cuplikan video kematian Ahmed mulai beredar di kalangan Ikhwanul Muslimin di Kairo dengan durasi sekitar 20 menit dan disebut-sebut sebagai bukti pembantaian. (haninmazaya/arrahmah.com)